Sabtu, 22 November 2025
Koordinator SPBU Jamblang Dikritik karena Tidak Ramah
Jumat, 24 Oktober 2025
Kepala SDN 1 Pesalakan Diduga Alergi terhadap Wartawan
Sumber, FD-buserpolkrim.com
Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN 1) Pesalakan,
Kelurahan Pesalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, diduga alergi
terhadap wartawan setelah insiden yang terjadi pada Kamis, 22 Oktober 2025.
Seorang wartawan dari media massa di Cirebon berkunjung ke sekolah tersebut
untuk mendapatkan informasi terkait program pendidikan.
Wartawan tersebut merasa tidak dihargai oleh
Kepala SDN 1 Pesalakan karena sudah menunggu lama, namun akhirnya tidak bisa
bertemu dengan kepala sekolah yang langsung pergi tanpa memberikan kesempatan
untuk berbicara.
Kepala SDN 1 Pesalakan diduga alergi terhadap
wartawan, karena tidak memberikan kesempatan kepada wartawan untuk berbicara
dan langsung pergi tanpa memberikan penjelasan.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang etika
dan akhlak kepala sekolah sebagai seorang pendidik. Wartawan berharap agar
pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dapat memberikan pembinaan kepada
kepala SDN 1 Pesalakan untuk lebih menghargai tamu yang berkunjung ke sekolah. (Red)
Senin, 13 Januari 2025
Lagi, Seorang Oknum Kepala SDN Bersikap Arogan Pada Wartawan
Cirebon, FD-buserpolkrim.com
Kembali sikap arogan ditunjukan oleh seorang oknum
Kepala Sekolah (Kepsek) Dasar Negeri di Cirebon, tepatnya di SDN Kedung Bunder 2
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Oknum Kepsek berinisial MF tersebut bersikap tidak
seperti seorang pendidik, kasar dan kurang sopan terhadap wartawan. Hal itu
dilakukannya saat wartawan melakukan kunjungan di lokasi pembangunan Gedung
Aula PGRI Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon yang kebetulan berada di area SDN
2 Kedung Bunder, Jumat (6/12/2024) lalu.
Kronologis kejadian, berawal laporan dari rekan
satu team media cetak/online FD & Buser Polkrim yang menceritakan adanya
kejanggalan terhadap kegiatan pembangunan gedung tersebut. Dimana disitu tidak
ada sama sekali papan informasi, setelah itu kami di hubungi oleh pelaksana
pembangunan, Suharli yang juga sebagai Sekretaris PGRI Kecamatan Gempol.
Saat itu, Suharli meminta kami untuk datang ke
lokasi pembangunan. Selang beberapa saat, kami pun bertemu dengan Suharli . Kemudian
kami meminta konfirmasi terkait kegiatan pembangunan tersebut. Saat itu
bincang-bincang kami dengan Suharli, berjalan kondusif dan penuh kekeluargaan
tanpa masalah sedikitpun. Namun, kami dikejutkan oleh seorang ibu muda yang datang
tiba-tiba langsung menyela pembicaraan tanpa permisi dan dengan sikap angkuh langsung
nyeletuk.
"Ini wartawan yang membuat pemberitaan
pembangunan gedung ini ya?,” tanya ibu itu.
Mendengar itu, kami pun menjawab," iya bu.
Tanpa ada penjelasan apapun, ibu itu langsung mengatakan,
Keluar,...keluar,...kamu keluar!
Kami pun menanyakan kepada yang bersangkutan, ibu
ini siapa kok tiba-tiba mengusir?. “Kita datang kesini atas permintaan pihak
pelaksana, Pak Suharli,” jelas kami.
Ia pun berkata, “Saya kepala sekolah disini. Kamu
datang tanpa di undang, tidak lapor dulu ke saya selaku kepala sekolah. Dan
kamu telah mengambil gambar, kemudian membuat pemberitaan tanpa izin. Kamu
melanggar aturan jurnalistik,” katanya.
Dari yang disampaikannya, Kami pun baru tahu kalo
Ibu ini Kepala sekolah. Kami menanggapinya dengan memberikan pemahaman kepada
ibu kepala SD tersebut. Tetapi, apa yang kami sampaikan malah tidak digubris.
Ia terus saja berkata “keluar kamu !” bahkan menyuruh Suharli yang tengah
memberikan informasi terkait progres pembangunan gedung, agar mengusir kami.
“Usir pa, tolong di usir keluar," katanya
sambil menunjuk nunjuk kaya preman, lalu senaknya memfoto kami serta menanyakan
nama juga identitas lainnya. Namun saat
ditanya balik oleh kami selaku jurnalis nama dan meminta fotonya untuk dokumen,
Ia tidak mau memberikan dengan alasan “tidak berhak” katanya.
Kami pun jadi heran, sama ibu yang satu ini. Padahal,
kami sudah menanggapinya dengan baik “Kalau memang kami salah menurut ibu, kami
mohon maaf dan siap di laporkan ke pihak yang berwajib”. Tetapi dia (ibu kepsek) menjawab “tidak mau”.
Malah mengatakan kepada kami, sebelum jadi guru dirinya adalah seorang wartawan
di Semarang dan mengaku sebagai keluarga polisi.
Menyikapi kejadian ini, Kami berharap agar Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon beserta BKPSDM meninjau ulang MF sebagai Kepala
SDN 2 Kedungbunder, Kecamatan Gempol.
Dalam waktu dekat, kami berencana akan melaporkan juga kejadian ini kepada pihak berwajib sebagai pelanggaran secara nyata menghalang - halangi tugas jurnalis dan perbuatan tidak menyenangkan, melecehkan di depan umum. (Wak Diding)
Editor: Adi M
Selasa, 12 November 2024
Keluarga Besar Kuwu Mukhlas dan Puluhan Warga Setu Wetan Nyatakan Dukungannya Terhadap Paslon Bupati Nomor Urut 2
Cirebon, FD-buserpolkrim.com
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati
nomor urut 2, Imron Rosyadi-Agus Kurniawan Budiman mendapat dukungan dari seluruh
keluarga besar Kuwu H. Mukhlas (alm) bersama puluhan warga Desa Setu Wetan.
Kegiatan sosialisasi pemenangan untuk paslon
Bupati dan Wakil Bupati Cirebon nomor urut 2 tersebut dihadiri seluruh keluarga
besar Kuwu Mukhlas beserta puluhan warga desa Setu Wetan.
Dalam Kegiatan tersebut juga diadakan bakti sosial
(baksos) untuk warga yang hadir. Kegiatan
dilaksanakan di kediaman salah satu keluarga Kuwu Mukhlas (alm), di desa Setu
Wetan Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon.
Salah satu putri dari kuwu Mukhlas (Alm) saat dimintai keterangan oleh awak media ini, mengatakan bahwa seluruh keluarga besar Kuwu Mukhlas dan puluhan warga desa Setu Wetan mendukung penuh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Imron Rosyadi – Agus Kurniawan Budiman.
Menurutnya, kepemimpinan H. Imron Rosyadi sudah
terbukti mampu membuat Kabupaten Cirebon lebih baik dan maju. Berbagai program
– program yang telah dilaksanakan sangat dirasakan manfaatnya oleh warga
Kabupaten Cirebon.
“Jadi Pak H. Imron bersama Pak H. Agus Kurniawan, sudah pasti dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon kedepannya. Untuk itu kami seluruh keluarga besar Kuwu Muhklas, menyatakan dukungan penuh kepada Paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 2,” ucapnya yang juga di amini oleh puluhan warga desa Setu Wetan lainnya, Minggu (10/11/2024) pagi.
Ia menambahkan, paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor
urut 2 juga menyampaikan akan mengutamakan pembangunan dan peningkatan perekonomian
di perdesaan yang telah diagendakan dalam programnya.
“Ya, keduanya sangat memprioritaskan peningkatan
pembangunan dan perekonomian di perdesaan sehingga pemerataan pun akan
terwujud,” pungkasnya. (Diding)
Editor: Adi M.










