Cirebon

Berita Terkini

Ajarkan Kedisiplinan Babinsa Purwodiningratan Latihkan PBB Anggota Linmas

Surakarta - Babinsa Purwodiningratan Koramil 04/ Jebres kodim 0735 Surakarta Serka Suparno bersama Bhabinkamtibmas Purwodiningratan Aiptu Na...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Juni 2025

Klarifikasi Komisaris CV.Bakti Agung Jaya : Tambang Galian C Patapan, Beber, Cirebon. Terkait pemberitaan yang Beredar

Kabupaten Cirebon - Kembali mendapatkan respon sanggahan dari salah satu pemilik lahan sekaligus pengelola Tambang Galian C terkait pemberitaan yang berkembang dengan judul Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C Patapan Beber, Kabupaten Cirebon. Sabtu (28/06/2025).

ER selaku Komisaris dari perusahaan CV. Bakti Agung Jaya perusahaan yang mengelola sekaligus pemilik lahan Tambang Galian C yang berada di Desa Patapan, Beber, Kabupaten Cirebon, merasa keberatan jika usahanya diduga dinyatakan Ilegal oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polresta Cirebon.

Menurut ER juga menambahkan bahwa perusahaan miliknya sudah memiliki izin Wilayah Izin Usaha Penambangan (WIUP),Surat Izin Penambangan Batuan (SIPB), dan Persetujuan Dokumen Rencana Teknis Penambangan SIPB. Yang di keluarkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat. 

"Kami sangat keberatan jika usaha yang kami miliki di katakan Ilegal dan melanggar hukum, karena kami sebelum nya belum menerima surat teguran atau peringatan dari pihak kepolisian terkait unsur pelanggaran hukumnya". Ujar ER.

ER juga menyoroti tindakan Intel Polresta Cirebon yang melakukan tindakan penyitaan alat berat mereka sekaligus penyegelan berupa pemasangan Police Line di lokasi tambang milik mereka.

"Saya heran kok pihak intel Polresta Cirebon melakukan tindakan hukum berupa penyegelan di lokasi usaha kami, dan melakukan tindakan pemasangan Police Line seolah - olah usaha kami terjadi pelanggaran hukum". Sambung ER.

ER juga menambahkan bahwa lokasi usaha mereka itu berada di lahan milik pribadi dari perusahaan bukan lahan milik pemerintah (Perhutani/Perkebunan), dan tidak menimbulkan kerugian dari pihak manapun.

"Unsur kerugian bagi masyarakatnya dari sisi mana? Toh lahan lahan yang kami garap itu lahan milik pribadi milik kami, bukan lahan milik pemerintah (Perhutani /Perkebunan) dan tidak menimbulkan kerugian dari pihak manapun". ER Kembali menambahkan.

ER berharap nama baik perusahaan dapat di pulihkan kembali, serta pihak pemerintah tidak tinggal diam terhadap terhambat nya persyaratan yang kurang. Agar pembangunan di cirebon ini berjalan Tutup ER.

"Saya berharap nama baik perusahaan kami di pulihkan kembali agar para karyawan ataupun masyarakat yang ikut bekerja dengan kami roda perekonomiannya dapat kembali berjalan, serta pihak pemerintah tidak tinggal diam terhadap terhambat nya persyaratan yang kurang. Agar pembangunan di cirebon ini berjalan Tutup ER.
 
((Red)) 

Kamis, 19 Juni 2025

Komisi III DPRD Dorong Layanan Puskesmas 24 Jam dan Penguatan Identitas Visual Kota Cirebon

Kota Cirebon-DPRD Kota Cirebon
Komisi III DPRD Dorong Layanan Puskesmas 24 Jam dan Penguatan Identitas Visual Kota Cirebon
Juni 16, 2025

CIREBON – Komisi III DPRD Kota Cirebon mendorong percepatan realisasi pelayanan Puskesmas 24 jam serta pembangunan penanda visual kota.

Hal itu disampaikan melalui rapat kerja Komisi III bersama lintas sektoral. Rapat tersebut dihadiri langsung Walikota Cirebon Effendi Edo SAP MSi, Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio SE, Ketua Komisi III DPRD Yusuf MPd dan sejumlah kepala perangkat daerah.

Sejumlah perangkat daerah yang hadir yaitu, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta BKPSDM, Kamis (12/6/2025) di ruang Adipura Balai Kota Cirebon.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Yusuf MPd menyampaikan pentingnya membangun gerakan bersama lintas instansi untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat wajah kota Cirebon ke depan.
“Kami sudah konsultasi dengan Walikota, bahwa DPRD sebagai mitra sejajar dengan eksekutif perlu segera menyikapi dua isu penting yaitu pelayanan Puskesmas 24 jam dan pengembangan visual kota berbasis budaya dan pariwisata,” ujar Yusuf. Ia menyebut, inisiatif tersebut merupakan kelanjutan dari rapat-rapat kerja sebelumnya dengan mitra kerja, terutama Dinkes dan Disbudpar.

“Pembangunan Cirebon tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha. Harapannya tahun depan sudah bisa mulai berjalan,” imbuhnya.

Fokus Puskesmas 24 Jam, Mulai dari Gunungsari

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Puskesmas dengan layanan 24 jam sangat dibutuhkan, namun saat ini masih dalam tahap kajian terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM).

“Untuk tahun 2025 sampai 2026, kami fokus pada satu puskesmas yang strategis, yaitu Puskesmas Gunungsari yang terletak di pusat kota. Secara sarana prasarana cukup memadai, tinggal pemenuhan tenaga medis yang menjadi tantangan utama,” ujarnya.

Maria juga mengatakan, jumlah dokter umum di puskesmas pun masih terbatas, sedangkan pelayanan kesehatan tidak hanya pemeriksaan kesehatan di dalam gedung, seperti sosialisasi kesehatan di lingkungan masyarakat.

“Jumlah dokter umum kita juga masih terbatas, rata-rata 2 atau 3, bervariatif. Sedangkan kita melihat di daerah lain diisi 6 dokter umum,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya SSos Msi menjelaskan bahwa pembangunan penanda visual kota sudah memasuki tahap lanjutan.

Rencana ini akan melibatkan akademisi, budayawan, hingga pelaku seni dan desain yang nantinya dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA).

“Dukungan dari Komisi III DPRD menjadi energi positif bagi kami. Ini sejalan dengan strategi pembangunan lima tahunan Walikota, khususnya di sektor pariwisata,” ujar Agus.

Disbudpar juga tengah menyiapkan kajian teknis bersama akademisi untuk mendesain penanda visual kota yang merepresentasikan karakter budaya lokal.

“Kita sudah punya Perda Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pemajuan Kebudayaan. Turunannya akan dituangkan dalam Perwal yang sedang disiapkan,” katanya. Komitmen Pemerintah Daerah

Sementara itu, Walikota Cirebon Effendi Edo SAP MSi menyatakan, dirinya akan mengkaji pelayanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat.

“Kami serius soal pelayanan 24 jam. Dari sisi fasilitas sudah siap, tapi SDM-nya masih kita kaji. Begitu juga pembangunan karakter kota. Cirebon punya potensi budaya dan sejarah yang bisa menjadi kekuatan ekonomi kreatif,” tutur Walikota.

Edo juga menambahkan, identitas visual yang kuat tidak hanya mempercantik kota, tapi juga mampu mendongkrak sektor wisata dan ekonomi masyarakat.

“Sehingga nanti Cirebon memiliki karakter khas dan menumbuhkan ekonomi di masyarakat,” tutupnya. (Denny)

Rabu, 18 Juni 2025

Berkah dari Sampah: Bank Sampah CJ Centra dan ASC Santuni Yatim dan Jompo




Cirebon, Buser Presisi. 
Bank Sampah Candra Jaya Sentra (CJC) Kabupaten Cirebon rutin menggelar Bakti Sosial (Baksos) menyantuni Anak Yatim dan warga Lanjut Usia (Jompo) dari beberapa desa, khususnya di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Bank Sampah dan ASC, Blok Sipacing Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru, pada Senin, (16/06/2025).

Tujuan utama kegiatan ini adalah berbagi dengan sesama, khususnya Anak Yatim dan warga lanjut usia (jompo).

Direktur Bank Sampah CJ Centra, Ronika, menekankan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan meskipun nilai santunan tidak begitu besar, namun setidaknya dapat sedikit meringankan beban Anak Yatim dan Orang Jompo.


Dana untuk kegiatan Baksos ini berasal dari hasil pengolahan/memilah sampah seperti plastik, besi, aluminium, tembaga, dan lain-lain yang dijual kepada para Pengpul barang rongsok. 

Selain itu, Bank Sampah CJ Centra juga menjual kayu dan triplek bekas hasil dari sampah Pabrik/gudang kepada para pengrajin mainan atau warga yang membutuhkan.



Kegiatan Baksos ini dilaksanakan oleh Ronika bersama beberapa Pengurus ASC ke beberapa desa, terutama di Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Santunan diberikan dalam bentuk uang dan diserahkan kepada para pengurus Bank Sampah dan ASC yang selanjutnya diberikan kepada Anak Yatim dan Orang Jompo di wilayah desanya masing-masing.

Dengan kegiatan ini, Bank Sampah CJ Centra dan ASC menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Kegiatan dihadiri oleh jajaran pengurus Bank Sampah CJ Centra, Ronika (Direktur), Sugianto (Sekretaris), Chapid A. Wasech (Bendahara). Dari pihak ASC yang hadir dan turut membantu dalam kegiatan ini diantaranya yakni Buyung (Direktur Teknik), Narita, Mali, Ismail, Amanah, Farida. (Adi Mukti)

Sabtu, 07 Juni 2025

Kota Cirebon Mantapkan Langkah Strategis Menuju Kota Pariwisata Berdaya Saing



Kota Cirebon– Pemerintah Kota Cirebon terus memperkuat sinergi dalam pengembangan sektor pariwisata melalui forum dialog terbuka bertajuk One Day with Citizen yang digelar di Gedung DPRD Kota Cirebon pada Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, para legislatif, sejumlah pemangku kepentingan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para pelaku industri kreatif.

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa forum ini menjadi ruang penting untuk menyatukan pandangan antara kebijakan, aspirasi warga, dan arah pembangunan kota. 

"One Day with Citizen adalah ruang perjumpaan antara kebijakan, aspirasi warga, dan masa depan kota kita. Saya mengapresiasi DPRD Kota Cirebon yang telah menginisiasi dialog publik semacam ini,” ujarnya.

Sekda menekankan bahwa sektor pariwisata memiliki peran strategis, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga sebagai wajah yang ditampilkan kota kepada dunia luar. 

“Pariwisata bukan hanya tentang tempat, tetapi tentang cerita dan pengalaman. Ini adalah cara kita merayakan jati diri Kota Cirebon yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner,” tambahnya.

Namun demikian, tantangan besar juga hadir, yaitu bagaimana menjadikan kekayaan tersebut relevan dan mampu memberikan dampak nyata. “Kita perlu menjadikan pariwisata sebagai ekosistem. Ini menyangkut pelaku usaha, masyarakat lokal, pekerja kreatif, infrastruktur, dan layanan publik. Semuanya harus terintegrasi,” jelas Sekda.

Sekda mengajak seluruh pihak untuk menjadikan forum ini sebagai langkah awal menuju perubahan konkret. Ia percaya arah pembangunan kepariwisataan yang sedang dibentuk tidak hanya bersifat sementara, melainkan menjadi pijakan jangka panjang. 

“Kota Cirebon tidak hanya harus menjadi persinggahan, tetapi juga menjadi pengalaman yang membekas. Mari kita buka ruang partisipasi dan kerja sama yang lebih luas,” tuturnya.

Dengan semangat kolaboratif dan visi yang kuat, Pemkot Cirebon berharap sektor pariwisata dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. “Muara dari setiap pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Jika pariwisata dikelola dengan baik, geliat ekonomi akan tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi warga,” tutup Sekda.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitrah Malik, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan sektor pariwisata. “Kami sangat senang menjalin komunikasi dengan para pelaku industri pariwisata. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat adalah kunci agar pariwisata kita semakin maju,” kata Fitrah.
Fitrah juga menambahkan pentingnya peningkatan kualitas akomodasi, transportasi, serta pengembangan produk wisata yang inovatif. “Kami berharap ada lebih banyak gagasan segar dari generasi muda. Cirebon punya potensi besar, tinggal bagaimana kita meramunya menjadi daya tarik yang berkelanjutan,” ungkapnya

Forum ini diharapkan tidak berhenti pada tataran diskusi, melainkan berlanjut menjadi program-program nyata yang berakar pada karakter lokal, terbuka terhadap inovasi, dan mampu menjawab kebutuhan masa depan pariwisata Kota Cirebon. 
(Denny)

Minggu, 01 Juni 2025

Pemerintah Hadir Bagi Keluarga Korban Tragedi Longsor Gunung Kuda

KABUPATEN CIREBON — Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Rion Firmansyah (28), salah satu korban meninggal dunia akibat tragedi longsor di tambang batu alam Gunung Kuda, Desa Cipanas Kecamatan Dukuountang, Kabupaten Cirebon.

Rion mengembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan intensif di RS Sumber Hurip, namun tak mampu bertahan akibat luka serius yang dideritanya.

Tangis pecah saat jenazah Rion tiba di rumah duka di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Jumat malam (31/5/2025).

Isak tangis keluarga dan kerabat tidak terbendung ketika peti jenazah dibawa masuk ke dalam rumah, menyelimuti suasana dengan kesedihan yang mendalam.
“Kami semua tidak menyangka. Rion itu anaknya baik, pekerja keras, dan sangat bertanggung jawab pada keluarganya,” ujar Jojo Suharjo, kerabat almarhum, dengan suara bergetar.

Pejuang Keluarga yang Gugur di Tempat Kerja

Rion dikenal sebagai tulang punggung keluarga. Ia bekerja sebagai operator alat berat di tambang Gunung Kuda, posisi yang diraihnya setelah memulai karier sebagai kenek atau asisten operator.

Selama bertahun-tahun, ia membanting tulang demi menghidupi istri dan anak semata wayangnya yang baru berusia empat tahun.

“Rion itu dari dulu orangnya gigih. Dia mulai dari bawah, pelan-pelan belajar, dan akhirnya dipercaya jadi operator sendiri. Semua itu dia lakukan demi keluarganya,” kata Jojo, mengenang.

Di mata keluarga, Rion adalah sosok ayah yang lembut dan penuh kasih. Meski lelah sepulang kerja, waktunya selalu dicurahkan untuk bermain bersama sang anak.

“Dia paling semangat kalau sudah di rumah. Nggak pernah lepas dari anaknya. Itu yang bikin kami tambah sedih, anaknya masih kecil,” tambah Jojo dengan mata berkaca-kaca.

Pemerintah Hadir Beri Santunan dan Kepastian Masa Depan Pekerja Tambang

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab, Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, hadir langsung di rumah duka.

Ia menyampaikan belasungkawa secara pribadi kepada keluarga Rion dan menyerahkan santunan sebagai bentuk kepedulian pemerintah.

“Kami hadir untuk menyampaikan duka cita sekaligus memberikan santunan. Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Pemprov Jabar akan terus memantau dampak tragedi ini,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Jigus ini juga menyatakan bahwa Pemkab kini sedang melakukan pendataan menyeluruh terhadap para pekerja tambang yang terdampak, menyusul penutupan permanen tambang Gunung Kuda oleh Gubernur Jawa Barat.

“Para pekerja akan diberi pelatihan dan bantuan ekonomi agar tidak kehilangan penghasilan total. Ini penting agar mereka bisa bangkit kembali,” tambahnya.

Dukungan Penuh untuk Penutupan Tambang Gunung Kuda

Keluarga besar Rion menyatakan, mendukung penuh keputusan pemerintah menutup tambang Gunung Kuda secara permanen. Mereka tak ingin ada keluarga lain yang harus mengalami luka mendalam seperti yang mereka rasakan.

“Kalau bisa jangan ada lagi korban jiwa. Kalau pun suatu saat dibuka, keselamatan pekerja harus jadi prioritas utama. Lengkapi semua alat pengaman dan pastikan ada SOP yang jelas,” tegas Jojo.

Tragedi yang Menggugah Kesadaran Akan Keselamatan Kerja

Tragedi longsor Gunung Kuda hingga saat ini telah merenggut 14 korban jiwa, sementara 8 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Musibah ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak mengenai pentingnya standar keselamatan kerja di sektor pertambangan.

Rion Firmansyah kini telah dimakamkan di pemakaman keluarga dengan iringan doa dan air mata. Namun perjuangannya sebagai tulang punggung keluarga akan selalu dikenang.

Ia adalah gambaran nyata dari jutaan buruh harian yang mempertaruhkan nyawa demi sesuap nasi. (Cephy)

Pemkab Cirebon Gerak Cepat Tangani Tragedi Longsor Tambang Gunung Kuda


KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon bergerak cepat menangani tragedi longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, turun langsung ke lokasi bencana pada Sabtu (31/5/2025) untuk memantau proses evakuasi sekaligus memastikan bantuan kepada korban berjalan maksimal.

Pria yang akrab disapa Jigus ini menegaskan, kehadiran pemerintah daerah menjadi bukti komitmen dalam penanganan darurat bencana.

Ia menyampaikan, seluruh biaya pengobatan bagi korban luka ringan, luka berat, maupun korban meninggal dunia ditanggung oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari penanganan darurat. Langkah ini dilakukan, agar keluarga korban dapat segera terbantu di tengah situasi sulit.

“Kami dari pemerintah daerah berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan, baik bagi korban luka ringan, luka berat, maupun korban meninggal dunia. Ini adalah bagian dari penanganan darurat bencana,” tegas Jigus kepada awak media di lokasi longsor.
Proses asesmen terus dilakukan agar santunan dapat segera direalisasikan dan diterima oleh pihak keluarga. Ia mengatakan, proses evakuasi berlangsung menantang karena lokasi longsor yang sulit dijangkau.

Berdasarkan laporan, kata Jigus, hingga saat ini sebanyak 17 jenazah telah berhasil ditemukan dan dievakuasi.

Meski begitu, aparat desa melaporkan masih ada sekitar delapan orang yang diduga tertimbun material longsoran.
Ia menyampaikan, tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan mereka dengan membagi wilayah pencarian menjadi dua sektor utama, yaitu sektor timur dan sektor barat.

"Langkah ini dilakukan berdasarkan keterangan para saksi yang selamat dan mengetahui lokasi terakhir para korban sebelum longsor terjadi,” terangnya.

Namun, proses pencarian ini tidak mudah, karena adanya ancaman longsor susulan. Sejak malam sebelumnya, tercatat sudah terjadi tiga kali longsor susulan yang cukup membahayakan keselamatan tim penyelamat maupun alat berat yang diterjunkan.

Sejumlah alat berat, termasuk enam unit ekskavator dan dua unit dozer, telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Di sekitar area bencana, lanjutnya, keluarga korban masih menunggu dengan penuh harap agar semua korban dapat segera ditemukan.

Dari pantauan di lapangan, suasana haru dan duka menyelimuti lokasi, sementara tim penyelamat terus berjibaku di bawah ancaman longsor susulan. Ia menegaskan, komitmennya untuk terus mendampingi keluarga korban selama masa sulit ini.

(Cephy)

Rabu, 28 Mei 2025

Kota Cirebon Mantapkan Langkah Strategis Menuju Kota Pariwisata Berdaya Saing


Kota Cirebon– Pemerintah Kota Cirebon terus memperkuat sinergi dalam pengembangan sektor pariwisata melalui forum dialog terbuka bertajuk One Day with Citizen yang digelar di Gedung DPRD Kota Cirebon pada Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, para legislatif, sejumlah pemangku kepentingan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para pelaku industri kreatif.

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa forum ini menjadi ruang penting untuk menyatukan pandangan antara kebijakan, aspirasi warga, dan arah pembangunan kota. 

"One Day with Citizen adalah ruang perjumpaan antara kebijakan, aspirasi warga, dan masa depan kota kita. Saya mengapresiasi DPRD Kota Cirebon yang telah menginisiasi dialog publik semacam ini,” ujarnya.

Sekda menekankan bahwa sektor pariwisata memiliki peran strategis, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga sebagai wajah yang ditampilkan kota kepada dunia luar. 

“Pariwisata bukan hanya tentang tempat, tetapi tentang cerita dan pengalaman. Ini adalah cara kita merayakan jati diri Kota Cirebon yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner,” tambahnya.

Namun demikian, tantangan besar juga hadir, yaitu bagaimana menjadikan kekayaan tersebut relevan dan mampu memberikan dampak nyata. “Kita perlu menjadikan pariwisata sebagai ekosistem. Ini menyangkut pelaku usaha, masyarakat lokal, pekerja kreatif, infrastruktur, dan layanan publik. Semuanya harus terintegrasi,” jelas Sekda.

Sekda mengajak seluruh pihak untuk menjadikan forum ini sebagai langkah awal menuju perubahan konkret. Ia percaya arah pembangunan kepariwisataan yang sedang dibentuk tidak hanya bersifat sementara, melainkan menjadi pijakan jangka panjang. 

“Kota Cirebon tidak hanya harus menjadi persinggahan, tetapi juga menjadi pengalaman yang membekas. Mari kita buka ruang partisipasi dan kerja sama yang lebih luas,” tuturnya.
Dengan semangat kolaboratif dan visi yang kuat, Pemkot Cirebon berharap sektor pariwisata dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. “Muara dari setiap pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Jika pariwisata dikelola dengan baik, geliat ekonomi akan tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi warga,” tutup Sekda.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitrah Malik, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan sektor pariwisata. “Kami sangat senang menjalin komunikasi dengan para pelaku industri pariwisata. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat adalah kunci agar pariwisata kita semakin maju,” kata Fitrah.

Fitrah juga menambahkan pentingnya peningkatan kualitas akomodasi, transportasi, serta pengembangan produk wisata yang inovatif. “Kami berharap ada lebih banyak gagasan segar dari generasi muda. Cirebon punya potensi besar, tinggal bagaimana kita meramunya menjadi daya tarik yang berkelanjutan,” ungkapnya

Forum ini diharapkan tidak berhenti pada tataran diskusi, melainkan berlanjut menjadi program-program nyata yang berakar pada karakter lokal, terbuka terhadap inovasi, dan mampu menjawab kebutuhan masa depan pariwisata Kota Cirebon. 
(Denny)

Selasa, 27 Mei 2025

Polresta Cirebon Amankan Pengedar OKT

Jajaran Polresta Cirebon mengamankan pengedar obat keras terbatas (OKT) tanpa izin resmi berinisial DA (19) di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (25/5/2025) kira-kira pukul 00.15 WIB.

Petugas pun berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan DA yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Diantaranya, 1.100 butir Tramadol, 400 butir Trihex, uang tunai hasil penjualan senilai Rp 666 ribu, handphone, dan lainnya.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, DA dijerat Pasal 435 Juncto Pasal 138 UU RI Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dan diancam hukuman maksimal 12 tahun penjara," kata Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, Minggu (25/5/2025).

Pihaknya memastikan, jajaran Polresta Cirebon tidak akan berhenti memberantas kasus peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba maupun obat-obatan terlarang lainnya termasuk OKT di wilayah Kabupaten Cirebon.
"Kami juga meminta peran aktif masyarakat Kabupaten Cirebon untuk segera melaporkan tindak kejahatan yang mengganggu situasi kamtibmas. Dipastikan setiap laporan yang diterima akan ditindaklanjuti secepatnya," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

((Nurbaiti)) 

Minggu, 18 Mei 2025

Piala Suratin U-15 Kabupaten Cirebon 2025: Membangun Generasi Muda Sepak Bola yang Tangguh

Cirebon, 18 Mei 2025 — Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Cirebon kembali menggelar kompetisi bergengsi Piala Suratin U-15, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Mei 2025. Turnamen ini menjadi ajang penting dalam menjaring dan membina talenta muda sepak bola di wilayah Kabupaten Cirebon.

Piala Suratin, yang telah menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia sejak tahun 1965, merupakan kompetisi resmi PSSI yang diperuntukkan bagi pemain muda di bawah usia 15 tahun. Turnamen ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pemain sejak dini dan menjadi wadah pembinaan sepak bola usia muda di tingkat kabupaten hingga nasional.
Ketua ASC, Lettu Inf. Edi Wahyono, memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan turnamen ini. Beliau menekankan pentingnya pembinaan karakter dan keterampilan bagi para pemain muda sebagai fondasi untuk mencetak generasi atlet yang berintegritas dan berprestasi.
Manager Ronika, yang turut andil dalam penyelenggaraan acara, menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membangun karakter anak sejak dini dan mencetak generasi muda yang tangguh serta bersemangat dalam berkarya di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Ia juga berharap agar pemerintah Kabupaten Cirebon, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat dapat memberikan dukungan terhadap pembinaan generasi muda sebagai cikal bakal dunia sepak bola nasional.

Turnamen ini diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya menampilkan bakat-bakat muda terbaik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sportivitas, kerja sama tim, dan semangat kompetitif yang sehat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Piala Suratin U-15 Kabupaten Cirebon 2025 diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

(Cephy)

Sabtu, 17 Mei 2025

Dedi Karsono" kenapa saya peduli, karena saya menjadi kuwu dipilih oleh mereka

Buserpolkrim.com

Tanggung jawab seorang pemimpin cakupannya sangat luas ,disamping tanggungjawab terhadap diri sendiri,tim,organisasi, dan masyarakat ,hal itulah yang selalu tertanam pada diri Dedi Karsono SH (DeKar) Kuwu Cikesal kecamatan Gempol kabupaten Cirebon .

Beberapa waktu lalu awak media berkesempatan mewawancarai pria yang karib disapa kang DeKar diruang kerjanya " sebagai seorang Kuwu ( pemimpin red ) berkewajiban harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif adil dan inklusif " ujarnya saat mengawali perbincangan.

Lanjut DeKar " oleh karenanya untuk mencapai tujuan itu maka kita Kuwu yang notabene adalah pemimpin harus bisa menjadi contoh atau teladan dalam hal integritas, etika dan juga moralitas ,bagi seluruh perangkat desa termasuk juga RT RW,dan juga LPM disinilah pentingnya peranan seorang pimpinan, dan jika tiga hal itu dijadikan pedoman saya sangat yakin sekali masyarakat akan mengapresiasi kinerja kita contoh kecilnya yakni pelayan " jelasnya 

Masih menurut Dedi " karena dari hal yang kecil itulah bisa saja menjadi besar toh ,dan itu realita oleh karenanya saya sebagai Kuwu didesa cikesal selalu menanamkan pola hidup kebersamaan dalam hal gotong royong, peduli terhadap sesama yang kena musibah misal ada warga yang meninggal dunia saya menyempatkan diri untuk datang kerumah keluarga yang sedang duka dengan cara apa ia tentunya memberi dorongan semangat ( suport ) paling tidak ikut meringankan beban misalnya menyiapkan kain kafan, air mineral, gula teh , kemudian juga jaburan ( kue ) untuk tahlil selama 7 hari, sebagai catatan apa yang saya lakukan bukan hanya kepada warga yang sedang berduka tapi kepada seluruh warga saya yang kena musibah saya berkomitmen untuk membantu, jawabannya sederhana karena saya menjadi Kuwu dipilih oleh mereka " pungkas Dedi Karsono 

( @MK)

Menurut presiden Prabowo ketahanan pangan sebagai prioritas utama penunjang perwujudan swasembada pangan

Buserpolkrim.com

Karenanya Badan Pangan Nasional/ National Food Agency ( NFA ) turut berkomitmen untuk mendukung terwujudnya visi swasembada pangan, pada kesempatan lain kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengungkapkan sebagai ujung tombak penghasil pangan, desa memegang peranan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Tidaklah aneh kalau kemudian semua gudang Bulog di Kabupaten Indramayu stok beras melimpah.

Info yang masuk kemeja redaksi Buserpolkrim.com, untuk wilayah Kecamatan Krangkeng kabarnya ada 10 gudang siap tampung, namun setelah dilakukan monitoring dilapangan nyatanya baru beberapa gudang saja yang siap tampung, akibatnya gedung olah raga yang terletak disamping Desa Singakertapun kini harus beralih fungsi untuk menyimpan beras.

Hal itu diakui oleh Bagus selaku mitra Bulog saat disambangi beberapa waktu lalu mengatakan, “Ini gudang beras hasil serga petani Bulog Kancab Indramayu bersama TNI,”katanya

Saat ditanya wartawan gedung olah raga beralih pungsi “Wong kaene pemerintahe butuh gudang je (wong disananya pemerintahnya butuh gudang je),”tambah Bagus dengan nada tinggi.

Namun saat bagus ditanya terkait uang sewa gedung, “Baka masalah sewa gedung iku per 6 bulan Rp 50.000.000, nah baka masalah duit kita kan anuan kwitansi Karo pak Kuwu, nah engko pak Kuwu kih anuaken Ning notaris. (nanti uang sewa untuk apa saja disana dijelaskan secara terperinci ” jelas Bagus

Terkait alih fungsi gedung olah raga menjadi gudang beras salah satu warga ikut memberikan reaksi “Perlu diketahui gedung itu semula gedung olah raga, atas inisiatif siapa kemudian dialih pungsikan sebagai gudang ada mekanismenya seperti apa saya ingin tahu sebab dari pantauan saya semua gudang penampung beras yang ada di Krangkeng adalah milik pribadi, kecuali gudang yang ada di Singakerta milik pemerintah. Jadi menurut saya kurang bener lah apa karena bagus menantunya Kuwu he, jangan begitu , kalau sewa harus bayar dimuka jangan bilang masalah duit kita kan anuan sama Kuwu ,yang dimaksud anuan itu apa harus jelas transparan dan terbuka kepada masyarakat, jangan karena mitra Bulog itu menantunya Kuwu lalu lalu Kuwu seenak ude. Ingat gedung olah raga dibangun dari uang rakyat jadi manfaatnya untuk semua masyarakat, bukan untuk kepentingan individu atau kroni kroninya, kurang bener itu. Lagi pula model yang Kuwu dan menantunya lakukan sudah bukan jamannya lagi slimpat slimpet tu bro, punten bilangin ke Kuwu dan menantu kuwunya seperti itu ” tandas sumber itu.

Disisi lain menurut Wardina Al Awang SH saat dimintai komentar terkait alih pungsi gedung olah raga mengatakan, boleh saja tapi prosedurnya harus ditempuh terlebih dahulu, misalnya musyawarah dengan warga masyarakat Desa Singakerta, lalu hasil musyawarah tadi buatkan berita acaranya, sehingga peralihan gedung olah raga tersebut benar legal formal tidak ada kesan dugaan KKN. Sebab yang di permasalahkan itu bukan hanya alih fungsi gedungnya saja, kan tapi turut dipersoalkan status Kuwu Desa Singakerta sebagai pemegang kebijakan dipemerintahan desa adalah mertua dari saudara Bagus yang notabene selaku penyewa.

“Andai orang lain yang menyewa saya kira itu pasti dipertanyakan, lah ini yang menyewa menantunya. Maka sangat wajar kalau kemudian masyarakat bertanya tanya atas kebijakan yang dibuat Kuwu,”paparnya

Terkait kisruh gedung olah raga beralih pungsi menjadi gudang Bulog, hingga berita ini ditayangkan Kepala Bulog Krangkeng belum dapat dikonfirmasi.
(@MK)

Rabu, 14 Mei 2025

Cirebon Siap Jadi Sentra Ikan Nila di Jawa Barat, Inilah Keunggulannya




KABUPATEN CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon terus menggenjot potensi sektor perikanan, khususnya dalam budidaya ikan nila, guna menjadikan daerah ini sebagai salah satu sentra produksi ikan nila unggulan di Jawa Barat. Salah satu upaya yang tengah digalakkan adalah pengembangan ikan nila sakti, yang digadang-gadang menjadi primadona baru dalam dunia budidaya perikanan.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) bukanlah nama asing bagi masyarakat Indonesia. Ikan air tawar ini telah lama menjadi andalan di berbagai restoran dan rumah makan sebagai menu favorit karena cita rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang melimpah.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, ikan nila sakti memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan utama untuk dibudidayakan.

"Ikan nila memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan, bisa hidup di air tawar maupun payau, pertumbuhannya cepat, dan kandungan proteinnya tinggi. Selain itu, harganya juga cukup bersaing di pasar," ujarnya.

Berikut sejumlah keunggulan ikan nila yang membuatnya semakin diminati:

Kaya Protein: Menjadi sumber protein hewani berkualitas tinggi, penting untuk pertumbuhan dan regenerasi sel tubuh.
Mengandung Omega-3: Membantu menjaga kesehatan jantung dan fungsi otak.
Vitamin dan Mineral Lengkap: Termasuk vitamin B12, selenium, fosfor, dan nutrisi penting lainnya untuk kesehatan tulang dan sistem saraf.
Rendah Lemak Jenuh: Menjadikan ikan nila sebagai pilihan sehat bagi konsumen yang peduli akan pola makan.
Pertumbuhan Cepat & Efisien: Ikan nila tumbuh pesat meski dengan pakan yang hemat biaya.

Adaptif Terhadap Lingkungan: Cocok dibudidayakan di kolam, waduk, sawah, hingga kawasan pesisir dengan salinitas tertentu seperti varietas nila Srikandi.

Tingginya permintaan pasar baik lokal maupun ekspor turut mendorong semangat pembudidayaan ikan nila di Cirebon. Tidak hanya diminati untuk konsumsi dalam negeri, ikan nila kini juga menjadi komoditas ekspor unggulan, terutama ke Amerika Serikat dalam bentuk filet (fillet). (Cephy)


Ajang Pemilihan Jaka Rara 2025 Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Kreatif dan Kepariwisataan Kota Cirebon


CIREBON – Komisi III DPRD Kota Cirebon menerima audiensi Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon di Ruang Serbaguna DPRD, Senin (5/5/2025). Didampingi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Paguyuban Jaka Rara menyampaikan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan ajang Pemilihan Jaka Rara Kota Cirebon 2025.

Saat rapat berlangsung, pimpinan DPRD, Komisi III dan Disbudpar Kota Cirebon membahas potensi strategis ajang Jaka Rara sebagai wajah pariwisata Kota Cirebon.


Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani SH menegaskan pentingnya dukungan terhadap kegiatan tersebut karena kontribusinya terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.

“Event Jaka Rara merupakan ajang penting yang perlu kita dukung bersama, karena berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Cirebon,” ujarnya.

Harry menambahkan, meskipun saat ini pemerintah daerah menghadapi keterbatasan anggaran, DPRD tetap berkomitmen untuk mendukung kelangsungan acara tahunan tersebut.

“Pelaksanaan tahun ini akan berlangsung dengan anggaran yang minim. Namun, kami tetap mendukung agar event ini bisa terlaksana dengan baik seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa ajang Pemilihan Jaka Rara bukan sekadar kompetisi fashion, melainkan sarana mencari duta pariwisata yang mampu mempromosikan potensi wisata Kota Cirebon, bahkan setelah masa tugasnya berakhir.

“Diharapkan, para finalis dan pemenang tetap konsisten menjadi representasi pariwisata Kota Cirebon dan menjaga nama baik kota ini di berbagai kesempatan,” katanya.

Harry berharap Pemilihan Jaka Rara Kota Cirebon terus menjadi ajang bergengsi yang membanggakan daerah serta mampu mencetak generasi muda kreatif dan berdaya saing di sektor pariwisata.
Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Sarifudin SH, Sekretaris Komisi III R. Endah Arisyanasakanti SH, serta anggota Komisi III lainnya, yakni Indra Kusuma Setiawan AMd, M. Fahmi Mirza Ibrahim SE, Rizki Putri Mentari SH, Stanis Klau, Leni Rosliani SIP, dan Prisilia. 
(Denny)

Minggu, 11 Mei 2025

Masyarakat Desa Japura Kidul dan Kanci Kulon Puas dengan Pelayanan Publik Kecamatan Astanajapura



 *Cirebon,* buserpolkrim.com 

Masyarakat Desa Japura Kidul dan Kanci Kulon merasa puas dengan pelayanan publik yang diberikan oleh Kecamatan Astanajapura. Hal ini diungkapkan oleh PLT Camat Astanajapura, Novi Komalasari, melalui Kasi Pelayanan Publik, Muhamad Sidik A. Saefullah, SH., pada awak media ini, Selasa, (06/05/2025) pekan lalu.

Ia mengatakan bahwa pelayanan pembuatan KTP dan KK yang diberikan oleh Kecamatan Astanajapura tidak dipungut biaya alias gratis. 

"Hal ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan dokumen tersebut", jelasnya.

Muhamad Sidik A. Saefullah, SH, sebagai Kasi Pelayanan Publik, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Terkait pelayanan publik, kami berkomitmen memberikan kemudahan pada masyarakat. Karena ini tugas kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, tanpa pandang bulu," pungkasnya. (M. Toip)
Editor: Adi M

Jumat, 09 Mei 2025

Pada Musrenbang Provinsi Jawa Barat 2025, Kota Cirebon Suarakan Empat Isu Strategis


(Kota Cirebon) Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 sebagai bagian dari rangkaian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 digelar di Gedung Negara Cirebon, Rabu (7/5/2025).

Mengangkat tema "Menyongsong Jawa Barat Istimewa: Percepatan Transformasi Layanan Dasar", Musrenbang kali ini menekankan pentingnya pembangunan yang merata antara wilayah desa (lembur) dan kota, sejalan dengan visi “Lembur Diurus, Kota Ditata”.

Sebagai tuan rumah, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta, sembari menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam merancang masa depan Jawa Barat.

“Forum ini bukan sekadar menyusun prioritas pembangunan. Ini adalah ruang untuk menyatukan langkah, menyelaraskan visi, dan memperkuat sinergi antara daerah,” ungkap Wali Kota.

Dalam Musrenbang tersebut, Pemerintah Kota Cirebon menyoroti empat isu strategis yang dinilai penting untuk mendapatkan perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pertama, terkait pengelolaan wilayah pesisir. Cirebon sebagai kota pesisir menghadapi tantangan kompleks, dari abrasi pantai hingga persoalan pengendalian ruang dan ekosistem laut. 

Wali Kota menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah provinsi dalam menata kawasan pesisir secara berkelanjutan, tidak hanya untuk mendukung potensi ekonomi dan pariwisata, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan ekologis.
Kedua, perlintasan sebidang kereta api. Dengan 11 titik perlintasan dan lebih dari 170 perjalanan kereta setiap hari, Cirebon menjadi salah satu kota dengan tingkat kepadatan rel yang tinggi. Hal ini memicu kemacetan serta risiko kecelakaan yang tinggi. 

“Ini bukan hanya persoalan lokal. Kami butuh keterlibatan provinsi sebagai penghubung dengan kementerian dan pihak terkait, demi solusi jangka panjang,” jelas Wali Kota.

Ketiga, normalisasi sungai di kawasan permukiman. Seperti yang diketahui, banjir masih menjadi ancaman nyata bagi warga Cirebon, khususnya yang bermukim di dekat aliran sungai. Pemerintah Kota telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan dan berharap ada sinergi program antara kota, provinsi, dan lembaga lain untuk mempercepat proses normalisasi secara menyeluruh.

Keempat, peningkatan infrastruktur jalan. Sebagai bagian dari pelayanan dasar, peningkatan kualitas jalan menjadi perhatian utama Pemkot Cirebon. “Kami sudah mulai melakukan perbaikan, tapi mobilitas ekonomi yang semakin dinamis menuntut kualitas infrastruktur yang lebih baik. Kami berharap dukungan provinsi, baik teknis maupun penganggaran lintas wilayah,” tambah Wali Kota.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya membangun Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih, yakni subur, makmur, tenteram, dan tertata. Menurutnya, keterlibatan semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah kota/kabupaten, sangat krusial dalam memperkuat konektivitas antara pusat dan daerah.

Proses penyusunan RPJMD 2025–2029, lanjut Gubernur, akan mengikuti tahapan Gerbang Pancaniti yang terdiri dari Niti Harti (memahami makna), Niti Surti (menelaah kondisi), Niti Bukti (melihat data), Niti Bakti (melaksanakan), dan Niti Sajati (memaknai secara utuh).

"Ini menjadi dasar dalam memastikan arah pembangunan tetap berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat," ujarnya.

Pemerintah Kota Cirebon menyambut baik semangat kolaborasi yang dibawa dalam forum ini, dan siap terlibat aktif dalam menyukseskan pembangunan Jawa Barat yang lebih inklusif, terarah dan berkelanjutan
(Denny)

Kuwu Rusnadi Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Berbenah Dalam Pengembangan dan Inofasi Guna Mensejahterakan Masyarakatnya.


Desa Matangaji adalah satu desa yang punya catatan sejarah dulunya saat ditemukan dan diberi nama oleh salah satu sultan / pangeran  dengan nama Desa Matangaji , saat Singgah dan menemukan  desa ini , dalam perjalanannya ,   kemudian Desa ini dikenal dengan nama  Matangaji hingga sekarang . Juga tidak hanya itu desa ini  punya 28 situs patilasan dan makam keramat. Ternyata  banyak menyimpan cerita  sejarah tempo dulu . Yang bisa dikunjungi oleh para ziaroh dari mana mana. 

Terletak di daerah  perbatasan  antara batas desa di kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan jawa barat , di selatannya 
Desa Matangaji mempunyai luas wilayah nya  248.175Ha. Bagian dari Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. 

Dibanding dengan desa desa  atau kelurahan di Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon daerah ini yang paling diuntungkan , berada  di dataran tinggi letaknya antara jalan utama Pangeran Kejaksaan Sidawangi  - antara menuju ke dan jalan Babakan Sumber - jalan Mandirancan Kuningan  , daerah nya yang diuntungkan  dengan pemandangan alamnya yang asri  dan alami pemandangan pegunungan dan bukit ,  Sumber dayanya yang mumpuni  mempunyai potensi yang bisa dikembangkan secara maksimal dan daerahnya yang punya nilai jual . Melihat itu kuwu Matangaji Rusnadi sejak memimpin desa ini terus berupaya lakukan inovasi dan perubahan pengembangan pada Potensi desa . Kini desa ini sedang dan terus dikebut fokus  pembangunannya dan dikembangkan seperti destinasi wisata dibangun  kolam renang  dengan viewnya pegunungan dan pepohonan rindang bukit bukit yang masih asri ,  sudah banyak yang datang ke obyek wisata ini sehari capai 700 orang dan akses jalan yang mudah di lewati  , jalan  desanya yang telah dibagusi di rapihkan agar mulus tak ada lubang , dibangun semuanya ini secara bertahap  dari murni dana desa dan pemasukan Pendapatan Asli Daerah desa Matangaji , " kata kuwu Matangaji Rusnadi. Kepada wartawan media ini saat wartawan berkunjung ke desa Matangaji .
Sebagai desa yang punya potensi dan di untungkan letak geografisnya  ,  dapat ke depan ini  mempunyai  nilai tambah  PAD  bagi  desa Matang aji. Dengan dikembangkan potensi yang ada . Desa ini dikenal juga sebagai desa  yang kembangkan Peternakan nya dengan budidaya perikanan yaitu untuk perikanan konsumsi dan pengembang biakan ikan hias seperti koi dan ikan hias lainnya , hingga tanaman padi nya yang tak pernah gagal panen. Hingga desa ini viral dengan destinasi wisatanya . Dapat menarik para Wisatawan baik lokal maupun yang  dari mana mana. 

Asep Rusliman

Pemkab Cirebon Dukung Temu Inklusi untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Temu Inklusi #6 yang diinisiasi oleh Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia.

Puncak kegiatan ini rencananya akan digelar di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, pada 2 hingga 4 September 2025 mendatang.

Dalam sambutannya, Bupati Cirebon, Imron, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada SIGAB Indonesia selaku penyelenggara.

Menurutnya, tema yang diusung dalam Temu Inklusi, yakni 'Komitmen, Sinergi, Aksi, dan Kebhinnekaan untuk Indonesia Emas 2045', merupakan pengingat penting bahwa inklusi adalah proses yang berkelanjutan.

"Tema ini menegaskan bahwa inklusi bukan hanya sebuah tujuan, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa," ujar Imron.

"Kebhinnekaan harus menjadi fondasi, serta mendorong sinergi lintas sektor untuk menerjemahkan komitmen ke dalam aksi nyata yang inovatif," kata Imron dalam sambutannya di Gedung PGRI, Kecamatan Sumber, Rabu (8/5/2025).

Imron juga menyebut, kegiatan pada hari ini merupakan bagian awal dari rangkaian Temu Inklusi yang akan terus bergulir hingga puncaknya pada awal September.

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat membangun masyarakat Kabupaten Cirebon yang lebih inklusif.

"Saya berharap, Temu Inklusi ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk mendorong terwujudnya masyarakat Kabupaten Cirebon yang inklusif, serta menjadi motivasi dan semangat untuk membangun masyarakat inklusif secara bersama," tuturnya.

Lebih jauh, Imron menegaskan pentingnya sinergi antara organisasi masyarakat dan pemerintah dalam membangun ruang-ruang berbagi praktik baik. Ia menyatakan, kegiatan ini juga dapat menjadi penguat gerakan difabel di Kabupaten Cirebon.

"Diharapkan juga dapat menjadi ruang berbagi praktik, baik antarorganisasi masyarakat dengan pemerintah dalam mendorong kehidupan yang inklusif, serta menjadi penguat difabel pada gerakan difabel di Kabupaten Cirebon," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PKPM Bappenas RI, Tirta Sutedjo, turut mengapresiasi penyelenggaraan Temu Inklusi. Even tersebut menjadi ruang untuk menguatkan beberapa indikator pembangunan inklusif dan RPJMN yang harus dicapai dalam pembangunan.

Salah satunya jumlah Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan yang tersedia di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

Serta jumlah difabel yang mendapatkan fasilitas dari ULD Bidang Ketenagakerjaan dan atau dari dinas yang menangani urusan ketenagakerjaan.

Menurut Tirta, tema Temu Inklusi sangat menarik dan dapat menjadi spirit untuk membangun inklusifitas di berbagai sektor.

Temu Inklusi juga penting untuk mendorong partisipasi difabel untuk memperkuat relevansi dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dan nasional yang menjawab kebutuhan. 

"Organisasi difabel, masyarakat, CSO diharapkan juga dapat berperan sebagai mitra strategis, serta penggerak inovasi pemberdayaan dan partisipasi penyandang disabilitas," tandasnya dalam sesi sambutan.

Sementara itu, Direktur SIGAB Indonesia, M Joni Yulianto, menjelaskan bahwa sejak 2024 SIGAB Indonesia telah melangsungkan kerja sama bersama Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) dan Pemkab Cirebon.

Dalam kerangka program Strengthening Inclusion for Diffability equity and Rights (SOLIDER) melalui dukungan program INKLUSI-Kemitraan Australia dan Indonesia Menuju Masyarakat yang Inklusif, FKDC telah mendukung perintisan enam desa inklusif, tiga di Kecamatan Greged dan tiga di Kecamatan Lemahabang.
"Kami juga melakukan penguatan ULD Ketenagakerjaan, yang hingga saat ini ada 600 lebih tenaga kerja tersalurkan. Musrembang tematik yang dimulai oleh Bappelitbangda, dan itu semua menjadi bukti, Kabupaten Cirebon menuju pembangunan yang inklusif difabel," jelasnya.

Joni menerangkan, Temu Inklusi telah berjalan selama 5 periode dan di periode ke-6 akan dilaksanakan di desa Durajaya.

Pemilihan Kabupaten Cirebon sebagai tuan rumah ditentukan melalui tahap asesmen yang dilakukan sejak Desember 2024 lalu.

Salah satu alasan kuatnya adalah telah banyak praktik baik, bukti baik bagaimana Kabupaten Cirebon mengimplementasikan pembangunan inklusif.

Joni melanjutkan, dalam mempersiapkan penyelenggaraan Temu Inklusi, pihaknya telah melangsungkan beberapa pertemuan, baik dengan FKDC, koordinasi dengan perangkat daerah yang difasilitasi Bappelitbangda, termasuk pembentukan panitia di bulan lalu.

"Harapannya, kepanitiaan yang telah terbentuk menjadi tim yang kuat dalam proses penyelenggaraan Temu Inklusi ke-6 ini," katanya.

"Harapannya, kepanitiaan yang telah terbentuk menjadi tim yang kuat dalam proses penyelenggaraan Temu Inklusi ke-6 ini," katanya.

Ia juga menargetkan pada Temu Inklusi ke-6 ini dihadiri oleh 2.000 peserta, dengan harapan berdampak secara ekonomi bagi pemerintah desa yang menjadi lokasi penyelenggaraan Temu Inklusi.

"Ini menjadi ruang interaksi, belajar, menjadikan perbedaan itu bukan sekat, melainkan rahmat dari Tuhan," imbuhnya. (Cephy)

Kamis, 01 Mei 2025

Kapolresta Cirebon Pimpin Pengamanan Keberangkatan Ribuan Buruh Menuju Jakarta Peringati May Day 2025


Buserpolkrim.com

CIREBON – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2025 diwarnai dengan keberangkatan ribuan buruh dari Kabupaten Cirebon menuju Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa nasional. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon mengerahkan ratusan personel guna mengamankan dan mengawal rombongan buruh dari berbagai serikat pekerja. Kegiatan yang berlangsung sejak Kamis (1/5) dini hari tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H.

Sedikitnya 200 personel dikerahkan dalam operasi pengamanan tersebut. Mereka terdiri dari pejabat utama (PJU) Polresta, para Kapolsek, perwira pengendali (Padal), personel fungsi operasional, hingga personel Polwan. Kekuatan pengamanan dibagi ke dalam satuan tugas pengawalan demi mendukung kelancaran perjalanan, personel pengamanan disebar di setiap kendaraan dan sepanjang jalur yang dilewati. Personel lainnya disiagakan di Mapolresta Cirebon untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.

“Kami menjamin keamanan dan keselamatan rekan-rekan buruh dalam perjalanan mereka menuju Jakarta. Pengawalan ini bukan hanya bentuk pelayanan, tetapi juga sebagai wujud penghormatan atas hak menyampaikan aspirasi secara damai dan tertib,” ujar Kombes Pol Sumarni kepada awak media.

Berdasarkan data Polresta Cirebon, terdapat tujuh serikat pekerja dari berbagai sektor yang diberangkatkan dalam rombongan terpisah dengan pengawalan ketat. Total jumlah peserta aksi dari wilayah Cirebon mencapai lebih dari 1.500 orang.
Berikut rincian pengamanan dan pengawalan dari masing-masing serikat:

1. SBDI KASBI Cirebon
Sebanyak 82 buruh diberangkatkan pukul 02.10 WIB dari PT Longrich Indonesia menggunakan satu bus dan satu elf. Pengamanan dipimpin AKP Mulyadi (Kapolsek Pabedilan) bersama 13 personel.

2. DPC FSB GARTEKS Cirebon Raya
Mengawali keberangkatan pukul 00.05 WIB, 189 orang dari serikat ini diberangkatkan dengan tiga bus. Padal: AKP I Putu Ika Prabawa Kartima (Kasat Reskrim), bersama 16 personel.

3. DPC SPN Kabupaten Cirebon
Dengan kekuatan massa sebanyak 229 orang, rombongan ini berangkat pukul 02.30 WIB dari Masjid Aljabar Plumbon dengan empat bus. Padal: Kompol Acep Anda (Kabag Ren), 19 personel.

4. SP BISS PT Longrich Indonesia
Rombongan terbesar dengan estimasi 350 peserta diberangkatkan pukul 04.30 WIB menggunakan tujuh bus. Padal: Kompol Sutarja (Kabag Ops), 20 personel.

5. SP TSK SPSI
Keberangkatan dilakukan bertahap mulai 30 April pukul 24.00 WIB hingga 1 Mei pukul 04.45 WIB. Total peserta 300 orang dengan enam bus. Padal: Kompol Endang Sujana (Kasat Samapta), 18 personel.

6. FSPMI Cirebon Raya
Berangkat pukul 05.30 WIB dari Sekretariat KC FSPMI di Desa Kejuden, rombongan ini terdiri dari 150 orang dengan dua bus. Padal: Kompol Akmadi (Kasat Polair), 11 personel.

7. LEM SPSI Cirebon Raya
Sebanyak 240 orang diberangkatkan pukul 05.30 WIB dari GT Plumbon menggunakan empat bus dan dua unit Hiace. Padal: Kompol Edi Baryana (Kasat Binmas), 19 personel.

Polresta Cirebon juga menyiapkan dukungan logistik berupa makanan dan minuman yang dibagikan kepada peserta aksi di dalam kendaraan. Selain itu, petugas juga mengawasi rute yang dilalui guna memastikan tidak ada hambatan lalu lintas maupun gangguan keamanan.

Kapolresta Sumarni menegaskan bahwa pengamanan bukan semata menjaga ketertiban, tetapi juga sebagai upaya membangun hubungan kemitraan yang konstruktif antara aparat dan kelompok buruh.

“Alhamdulillah, hingga keberangkatan terakhir seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan kondusif,” pungkasnya.
(@MK)

Polsek Babakan Polresta Cirebon Gagalkan Aksi Tawuran Antar Geng Motor yang Akan Dijadikan Konten Medsos


Buserpolkrim.com

Cirebon - Polsek Babakan Polresta Cirebon menunjukkan respon cepat dalam menggagalkan rencana aksi tawuran antar geng motor yang diduga akan direkam dan dijadikan konten media sosial. Kejadian ini terjadi pada Kamis dini hari, 1 Mei 2025, sekitar pukul 01.10 WIB, di Jalan Raya depan makam Desa Kudumulya, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.

Aksi penggagalan tawuran ini bermula dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya sekelompok remaja yang diduga akan melakukan aksi kekerasan antar geng motor di lokasi tersebut. Mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Babakan yang terdiri dari AIPTU Opik N, SH, AIPTU Renjana, AIPDA Sam Renda Y, SH, AIPDA Ridwan, SH, BRIPKA Subagija, SE, MM, BRIPKA Harry Setiawan, SH, dan BRIPTU Dede N, SH, segera bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya di lokasi, petugas mendapati sekelompok remaja tengah berkumpul dan diduga bersiap untuk tawuran. Menyadari kedatangan petugas, para remaja tersebut berusaha melarikan diri. Namun, petugas berhasil mengamankan delapan orang yang kemudian dilakukan pemeriksaan dan interogasi awal di tempat.

Dari hasil pemeriksaan, para remaja tersebut mengaku tergabung dalam tiga kelompok berbeda, yaitu Camp TEAM OGAH SADAR (TOS), BUARAN ENJOY, dan DEANGRS_TIMUR02. Mereka mengakui bahwa aksi tawuran telah direncanakan, bahkan masing-masing kelompok berencana membawa senjata tajam seperti sabit, celurit, dan pedang. Beruntung, saat penangkapan tidak ditemukan senjata tajam pada anak-anak yang diamankan.

Petugas juga menyita lima unit sepeda motor dan empat unit telepon genggam sebagai barang bukti. Seluruh remaja yang diamankan masih berstatus pelajar dengan usia yang relatif muda, berkisar antara 13 hingga 16 tahun.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H. mengapresiasi respon cepat yang dilakukan jajaran Polsek Babakan. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentoleransi aksi kekerasan dan akan terus melakukan patroli serta pembinaan untuk mencegah keterlibatan remaja dalam aksi kriminalitas.

“Kami mengimbau kepada seluruh orang tua, sekolah, dan tokoh masyarakat untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak dan remaja, agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif yang berujung pada tindakan pidana,” ujar Kapolresta.
Pihaknya juga meminta peran aktif masyarakat Kabupaten Cirebon untuk segera melaporkan berbagai tindak kejahatan melalui Layanan Call Center 110 Polresta Cirebon atau nomor Dumas Presisi Polresta Cirebon 08112497497.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam pendalaman lebih lanjut oleh Unit Reskrim Polsek Babakan untuk mengungkap motif dan pihak-pihak lain yang terlibat.

(@MK)

Diduga Lakukan Oplos Beras Da Catut Nama Ibu Kapolresta Cirebon

Cirebon Buserpolkrim 

Menindak lanjuti pemberitaan pada edisi sebelumnya yang memuat head line Dinas Perdagangan dan Polresta Cirebon diminta tangkap oknum diduga pengoplos beras yang dilakukan seseorang dengan "Da" warga Gegesik Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon saat dihubungi via ponselnya kamis ( 1/5 ) pihaknya mengatakan "jangan ngomong sama saya, kalau saya hanya pekerja jadi, nanti ngomongnya sama bos saya saja namanya pak haji Amir" kilah Da.

Lanjut Da " terus yang mengoplos beras itu bukan saya saja mas, hampir semua digegesik ngoplos semua, kenapa yang dikejar hanya saya saja, kalau mau harus semuanya, yang diamini oleh seorang perempuan yang diduga istri Da, 
namun saat didesak pertanyaan yang sama terkait dugaan oplos beras milik siapa tiba-tiba Da menjawab "itu milik ibu Kapolres" walau tak berselang lama Da sendiri meralat ucapan yang dilontarkan kepada awak media.

Bahkan saat mendapat pertanyaan seputar dugaan oplos beras, Da terkesan mengalihkan pembicaraan dan menegaskan jika ibu Kapolres adalah teman bisnisnya.

"ibu Kapolres adalah teman bisnis saya, saya kenal dengan ibu Kapolres lewat temen saya,  bahkan saya waktu itu pernah dipanggil ibu Kapolres dikantornya, ditemani bos saya " ujarnya.

Bahkan Da sendiri kepada awak media menegaskan jika dirinya diajak bisnis beras oleh ibu Kapolres " imbuh Da, maaf tidak bermaksud menghakimi setelah berita tayang di media Buserpolkrim.com Da mengajak pertemuan lewat darat, namun hingga saat ini janji Da itu tak kunjung direalisasi,  jika disimpulkan dari bahasa yang disampaikan kepada awak media Buserpolkrim.com Da terkesan mancla-mencle (tidak pasti).

Disisi lain menurut salah satu pengusaha beras yang juga warga Gegesik yang sengaja jatidirinya dirahasiahkan oleh awak media saat dimintai tanggapan, terkait dugaan beras yang dioplos menir mengatakan "Sebenarnya beras dioplos menir itu diperbolehkan dengan catatan tidak boleh melebihi dua puluh persen" ujarnya singkat.

( Moh Kozim )