Kesenian

Berita Terkini

Kepuasan Publik Terhadap Mudik 2024 Capai 90,4%, Kompolnas Apresiasi Polri

Komisioner Kompolnas Republik Indonesia, Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si., mengungkapkan bahwa kepuasan publik terhadap penyelenggara...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Kesenian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesenian. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Agustus 2023

Bupati Imron Dukung Lahirnya Bibit Baru Pedangdut dari Kabupaten Cirebon

KABUPATEN CIREBON -- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri acara Grand Final Festival Dangdut ke-2 Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati Cirebon, Sabtu (12/8/2023).

Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dalam sambutannya, Imron menyebutkan, Festival Dangdut merupakan cara untuk menemukan bibit-bibit baru pedangdut dari seluruh wilayah Kabupaten Cirebon, agar bisa eksis hingga kancah internasional. 

"Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mendukung pelaku musik dangdut untuk dapat berkembang dan berkreasi, agar bisa mengharumkan nama daerah, baik di ajang tingkat nasional bahkan internasional," kata Imron. 

Menurut Imron, musik yang mulai populer pada tahun 1970 ini merupakan salah satu genre musik paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, kepopulerannya itu dirasakan di beberapa negara. 

Dalam perkembangannya, syair lirik dangdut tidak hanya menceritakan tentang romantisme, melainkan membahas isu sosial hingga syiar agama. 

"Karakter dangdut yang dinamis, membuatnya bisa dipadukan dengan genre musik lainnya. Karena itu, saat ini kita dapat mendengar jenis dangdut yang lebih kekinian yang digabungkan dengan musik elektronik," ujar Imron. 

"Kalau di luar negeri mempunyai genre musik, seperti rock, jazz, blues, country dan lain sebagainya. Maka, Indonesia harus bangga memiliki genre musik yang membanggakan, karena kepopulerannya sampai ke mancanegara, yaitu dangdut," imbuhnya. 

Untuk mendukung perkembangan musik tersebut, kata Imron, Pemerintah Kabupaten Cirebon akan terus memfasilitasi bakat para generasi muda untuk menjadi penyanyi dangdut, dan sebagai wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif. 

Hal itu sesuai dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten Cirebon, yakni memajukan sektor pariwisata, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan industri kreatif. 

"Pasca pandemi, ekonomi Kabupaten Cirebon harus pulih. Kami berharap, kegiatan ini menjadi agenda tahunan Kabupaten Cirebon," harap Imron. 

Ketua DPC Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kabupaten Cirebon, Hasan Khand menuturkan, Festival Dangdut ke-2 Kabupaten Cirebon digelar untuk mengarahkan minat dan bakat generasi muda di Kabupaten terhadap musik dangdut. 

Dalam babak grand final ini, lanjut Hasan, ada 20 peserta yang akan bersaing untuk merebutkan posisi sebagai juara Festival Dangdut ke-2 Kabupaten Cirebon. 

"Kami mengerahkan muda-mudi di Kabupaten Cirebon yang memiliki kecintaan terhadap musik dangdut menjadi seseorang yang profesional. Tentunya, ini juga membanggakan Kabupaten Cirebon," tutup Hasan.

 (Cephy)

Minggu, 28 Mei 2023

Wabup Ayu: Budaya dan Kesenian Cirebon Harus Terus Dilestarikan, Festival Lemahabang Fashion Week

KABUPATEN CIREBON -- Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si mengapresiasi kegiatan Festival Lemahabang Fashion Week 2023 yang digelar di halaman kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Minggu (28/5/2023).

Menurut Ayu, sapaan akrab Wabup, kebudayaan di Kabupaten Cirebon cukup banyak. Namun, belum maksimalnya pengenalan budaya itu sendiri. 

Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat dan pemerintah daerah, untuk gencar mempromosikan budaya dan kesenian, serta wisata yang ada di Kabupaten Cirebon.

"Jangan sampai orang tau tari topeng hanya topeng kelana. Kan, banyak tari topeng di Cirebon, serta ada sintren, burok, lengseran dan baju pengantin khas Kabupaten Cirebon," kata Ayu.

Untuk pengantin adat Kabupaten Cirebon, kata Ayu, ini harus dilestarikan. Pasalnya, baju adat pengantin Kabupaten Cirebon sudah mulai punah, bahkan sudah jarang masyarakat menggunakan baju adat pengantin tersebut. 

"Kita harus lestarikan baju adat pengantin Kabupaten Cirebon ini, jangan sampai punah," ujarnya.

Ayu mengungkapkan, di Kabupaten Cirebon banyak desa yang masuk dalam destinasi desa wisata. Sehingga ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bersama untuk mempromosikan desa tersebut. 

"Sekarang acara Festival Lemahabang Fashion Week sangat bagus, semua warga menikmati, banyak UMKM, sehingga perputaran ekonomi bisa berjalan," ungkap Ayu.

Menurutnya, desa-desa yang sudah di SK-kan menjadi desa wisata, selain mengembangkan, pihaknya juga harus gencar mempromosikan desa yang mempunyai potensi alam yang bisa dijual. Nanti bisa menjadi PAD dan bisa berdampak kepada pembangunan di desa itu sendiri.

Ia berharap, kegiatan ini dilakukan di semua desa yang masuk desa wisata. Pasalnya, semua wisatawan harus mengetahui potensi yang ada di desa tersebut. 

Seperti halnya di Gegesik Kulon, desa tersebut pernah menjadi juara kedua dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kategori desa krearif tingkat nasional.

"Desa Gegesik Kulon itu, ubudnya Kabupaten Cirebon, karena di sana seniman tari topeng ada, seni lukis kaca juga, pahat, dalang wayang ada semua di sana. Yang saya inginkan, desa lain bisa seperti ini, serta bisa berkembang wisatanya agar bisa membantu perekonomian warga," harap Ayu.

Sementara itu, Ketua penyelenggara acara, Hj. Nana Kencanawati mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk mengenalkan budaya Kabupaten Cirebon, seperti  pakaian adat pengantin Mayung Cirebon.

Menurutnya, selama ini budaya pengantin Kabupaten Cirebon sudah mulai ditinggalkan, sebab masyarakat lebih memilih pakaian pengantin yang lebih modern. 

"Mudah-mudahan dengan adanya festival ini, masyarakat Kabupaten Cirebon lebih mencintai budaya sendiri dibandingkan budaya lain," harap Nana.
Ia juga berharap, tahun berikutnya kegiatan seperti ini tetap berjalan dan lebih meriah lagi dari sekarang. 

"Berharap masyatakat lebih mecintai budaya sendiri budaya Kabupaten Cirebon, kalau menikahkan anaknya menggunakan budaya Kabupaten Cirebon, jangan budaya lain," pintanya.

 (Koko Ochim)

Senin, 16 Januari 2023

Panglima, Kapolri dan Kepala Staf Main Wayang Orang: Lestarikan Budaya hingga Perkokoh Sinergitas TNI-Polri


Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh Kepala Staf TNI, untuk pertama kalinya ikut main atau tampil dalam pagelaran wayang orang bertema 'Pandawa Boyong' di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu, 15 Januari 2023 malam.

"Malam ini, pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong. Dimana pada pagelaran ini luar biasa. Karena pemainnya diantaranya ada Pak Kapolri, saya (Panglima TNI), KSAD, KSAL, dan KSAU," kata Yudo.

Yudo menjelaskan, pagelaran wayang orang ini juga gabungan dari pelestari budaya Indoensia. Diantaranya adalah, Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka, dengan jumlah pemain sekitar 400 orang. 

Terkait hal ini, Yudo menyebut bahwa, diadakannya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya adalah wayang orang. Sekaligus, kata Yudo, kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat. 
 
"Sehingga dengan pagelaran ini harapan kita seluruh masyarakat yang nonton dapat terhibur juga dapat melestarikan budaya asli Indonesia, wayang orang," ujar Yudo. 

Kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menceritakan awal mula dirinya diminta terlibat untuk tampil dalam pagelaran wayang orang tersebut. Ketika itu, Sigit mengaku mendapatkan undangan untuk ikut bergabung dalam pentas seni budaya tersebut oleh Panglima TNI. 

Sigit pun mengapresiasi tergelarnya pagelaran wayang orang bertema 'Pandawa Boyong' ini. Oleh karenanya, Sigit juga mengajak beberapa personel Polri untuk ikut bergabung dalam kegiatan tersebut. 

"Beberapa waktu yang lalu saya dapatkan undangan dari beliau (Panglima TNI) untuk ikut gabung dalam latihan persiapan pagelaran wayang orang yang diselenggarakan dengan tema 'Pandawa Boyong'. Tentunya, kami, sangat mengapresiasi undangan Pak Panglima. Karena itu kami juga mengajak beberapa personel Polri ikut bergabung dalam kegiatan pagelaran wayang orang," kata Sigit. 

Lebih dalam, Sigit menegaskan, pagelaran wayang orang ini semakin membuktikan serta memperkokoh sinergitas dan soliditas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Ini juga tentunya untuk semakin meningkatakan sinergitas dan soliditas TNI-Polri. Dan saya kira hari ini, pagelaran sangat luar biasa karena Pak Panglima, Kapolri, seluruh Kepala Staf dan teman-teman perwira tinggi lain dari semua angkatan ikut gabung. Ini sesuatu yang sangat luar biasa," papar Sigit. 

Menurut Sigit, dengan pagelaran seni budaya ini, banyak makna filosofis yang bisa diambil hikmahnya untuk diimplementasikan. Mulai dari nilai luhur, sikap kesatria, hingga jiwa kepemimpinan. 

"Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri ini betul-betul bisa semakin memperkokoh program-program kebijakan dari Negara dari Pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan serta membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," ucap Sigit.

Dalam pagelaran wayang orang ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan memerankan sosok Bima Sena. Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa. 

Sedangkan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akan memerankan sosok Batara Guru, KSAL Laksamana Muhammad Ali memerankan Batara Baruna, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo akan memerankan Eyang Abiyasa.

(Faojan)

Senin, 21 November 2022

Kain Kofo Yang Menjadi Primadona Asal Manado Sulawesi Utara

Cirebon, buserpolkrim.com - Kain tenun yang terbuat dari serat daun pisang ini merupakan kain tradisional asal Manado, ini menjadi primadona dikalangan pencinta kain tenun, kain tradisional tersebut dinamakan kain Kofo. Senin, (21/11/2022), Sumber, Cirebon.

Pisang dari jenis abaka ini yang sangat cocok untuk membuat kain Kofo, kerajinan tersebut banyak terdapat di daerah kepulauan di Sulawesi Utara tepatnya di Kota Manado, hal ini dikarenakan pisang jenis abaka tumbuh subur di tempat itu, selain daripada itu juga jenis pisang abaka memiliki kualitas cukup baik jika dijadikan kain tenun.

Dodo saat sedang bincang-bincang dengan teman seprofesinya kedatangan seseorang yang menjajakan kain Kofo dengan berbagai macam corak tenunannya.
Dodo mengatakan kepada awak media bahwa kain tenun Kofo ini sangat adem jika dipakai, ditambah coraknya pula sangat bagus, mengingat harga kain tenun tradisional tersebut sangat terjangkau sekitar Rp. 200.000,- / pics, harga tersebut tidak terlalu mahal jika dipasarkan di Wilayah Kabupaten Cirebon .

"Kalau pake kain Kofo, nanti kita disangkanya pejabat pemerintahan", ungkapnya sambil tersenyum kepada awak media.

"Kita harus turut melestarikan kain kofo ini pada generasi mendatang, dan ini salah satu bentuk kita cintai produk asli Indonesia," imbuhnya.
(Fitri)

Minggu, 02 Oktober 2022

Pemdes Pesanggrahan Gelar Kesenian Wayang Kulit Sebagai Rasa Syukur Hasil Panen

Cirebon, Tradisi hajat bumi merupakan sebuah tradisi leluhur yang di wariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, tradisi hajat bumi dilakukan setahun sekali sebagai perekat hubungan sosial warga masyarakat Desa pesanggrahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten cirebon. Sabtu, (1/10/2022).

Warga masyarakat Desa Pesanggrahan dengan cara rasa syukurnya setahun sekali menyelenggarakan wayang kulit, selain untuk melestarikan budaya Cirebon kepada masyarakat dan juga mengucapkan rasa syukurnya terhadap tuhan yang maha esa atas hasil bumi yang di dapatkan masyarakat selama setahun sekali.

Acara hajat bumi yang di selenggarakan oleh pemerintah Desa  pesanggrahan didukung oleh warga masyarakat Pesanggrahan tersebut di isi dengan kesenian wayang kulit, acara tersebut digelar dengan harapan bisa menghibur warga masyarakat Desa pesanggrahan 

Acara kesenian wayang kulit yang di selenggarakan oleh pemerintah Desa pesanggrahan tersebut berlangsung di Balai Desa setempat dengan dalangnya bernama Anung dan juga nama sindennya Ugi, acara hajat bumi tersebut berjalan dengan lancar dan sukses. 

Dihadiri malam acara berlangsung kuwu wasa dan ketua BPD dan tokoh masyarakat maupun tokoh Ulama setempat yaitu bapak Darto dan ki Naib.

"Alhamdulillah kami selaku warga Desa Pesanggrahan sangat senang sekali dengan adanya acara tersebut, semoga dengan adanya acara ini kita bisa saling menjaga tali silaturahmi," Papar Ki Naib kepada awak media. 

(Rahmat)