KONAWE – Program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dinilai belum berjalan optimal, khususnya di daerah-daerah sentra pertanian. Minimnya dukungan pemerintah serta birokrasi bantuan yang berbelit membuat sejumlah sarana dan prasarana pertanian luput dari perhatian.
Salah satu contohnya adalah kondisi Bendung Daerah Irigasi (D.I) Asinua di Kecamatan Asinua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Bendung sadap yang mengairi sekitar 100 hektare lahan persawahan ini dilaporkan mengalami kerusakan dan tidak terawat, sehingga memprihatinkan.
Padahal, bendung tersebut merupakan urat nadi pertanian bagi para petani di Desa Asinua Jaya dan Desa Asipako. Namun hingga kini, bendung itu dinilai kurang mendapat perhatian dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) selaku instansi teknis yang berwenang.
"Bendung ini mengairi sekitar 100 hektare sawah di Desa Asinua Jaya dan Desa Asipako. Karena merupakan bendung sadap dan tidak memiliki mercu, petani terpaksa membendung aliran air secara mandiri agar sawah bisa terairi," ungkap Jufri, salah seorang warga Asinua, Senin 15 Desember 2025.
Ia menambahkan, permasalahan tidak hanya terjadi pada bendung, tetapi juga pada saluran distribusi air yang sudah tidak berfungsi secara maksimal. Saluran irigasi tersebut kini dipenuhi endapan lumpur dan pasir hingga setinggi kurang lebih satu meter.
"Saluran air bendungan sudah tidak berfungsi karena tertutup endapan tanah dan pasir. Apalagi saluran tersebut tidak dilapisi (lining), sehingga kondisinya semakin parah," jelasnya.
Atas kondisi tersebut, Jufri mewakili ratusan petani berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah, BWS, serta pihak-pihak terkait lainnya. Menurutnya, kerusakan bendung dan saluran irigasi tidak mungkin ditangani secara swadaya oleh petani.
"Kami berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan solusi. Kondisi bendung dan saluran irigasi seperti ini sudah tidak bisa dikerjakan oleh petani," pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi.
Laporan: team






0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun