Setumpuk Dugaan Kasus Korupsi di Desa Bungko kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon Diduga Struk (tidak berjalan)

Berita Terkini

Kepala SDN 1 Pesalakan Diduga Alergi terhadap Wartawan

Sumber , FD-buserpolkrim.com Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN 1) Pesalakan , Kelurahan Pesalakan , Kecamatan Sumber , Kabupaten Cirebon...

Postingan Populer

Jumat, 24 Oktober 2025

Setumpuk Dugaan Kasus Korupsi di Desa Bungko kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon Diduga Struk (tidak berjalan)

Buserpolkrim.com

Masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melaporkan Joni Iskandar ke Inspektorat Kabupaten Cirebon dan pihak kepolisian karena dugaan penyimpangan anggaran dana desa.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Joni Iskandar tidak transparan dalam mengelola keuangan desa dan diduga melakukan kegiatan fiktif, seperti pembelian printer, laptop, dan service kendaraan bermotor. Selain itu, ada dugaan penyelewengan dana pada kegiatan festival kesenian dan safari Ramadhan ujar Pak (W) dan di iyakan Mas (NO)


Juanda ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) mengatakan Banyaknya berbagai kasus dugaan korupsi di desa-desa di kabupaten Cirebon, Jawa Barat beberapa waktu tahun lalu rupanya tidak serta merta dapat membuat lingkungan Pemerintahan tingkat desa di Cirebon bersih praktek korupsi. Diduga praktek korupsi tidak hanya dilakukan perorangan, namun sudah menjadi lahan bancakan yang melibatkan berbagai oknum seperti oknum kepaladesa, oknum sekdes dan oknum oknum lainnya.


Hukum yang konsisten dan berkeadilan menjadi salah satu barometer maju tidaknya pembangunan di negara ini, termasuk di tingkat desa.

Diharapkan Komisi Penberantasan Korupsi atau institusi penegak hukum lainnya harus menelisik dugaan gratifikasi anggaran uang negara ini sampai tuntas agar tidak disebut masuk angin oleh masyarakat dalam menangani dugaan kasus korupsi oknum di pemerintahan desa di kabupaten Cirebon ujar Juanda ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI)

"Di mana terkait penegakan hukum ini, pascareformasi kasus dugaan korupsi menjadi skala prioritas dan menjadi perhatian serius. Banyaknya kasus korupsi itu disebabkan minimnya transparansi dan lemahnya mekanisme pengawasan ujar Juanda ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI)

(Muhamad kozim)

0 comments:

Posting Komentar

Hanya pesan membangun