Temanggung, FD-Buser Polkrim.
Petani tembakau di Temanggung berharap musim kemarau segera tiba agar pertumbuhan dan hasil daun tembakau bisa maksimal. Cuaca ekstrem pada Mei hingga awal Juni telah mempengaruhi lambatnya pertumbuhan tanaman tembakau.
Menurut petani tembakau, Ahmad, tanaman tembakau di lereng gunung tidak tumbuh dengan baik jika banyak hujan, terutama di masa awal tanam.
Sementara itu, Kades Legoksari, Bandel Sukoyo, mengatakan bahwa cuaca ekstrem di Mei dan Juni kurang bersahabat bagi petani tembakau karena tanaman tembakau tidak butuh banyak air setelah umur dua bulan.
“Curah hujan tinggi dapat merusak tanaman tembakau, terutama pada bagian akar. Selain itu, daun tembakau juga dapat terkena dampak negatif dari curah hujan tinggi,” ujarnya, Jumat (13/6/2025), kepada awak media.
Sukoyo menambahkan, petani berharap musim kemarau segera tiba dan tidak ada lagi cuaca ekstrem. Mereka berharap pertumbuhan tanaman tembakau bisa cepat dan menghasilkan panen yang maksimal.
“Saat ini, tanaman tembakau sudah mencapai ketinggian 75 cm hingga satu meter,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa tembakau menjadi tumpuan dan harapan bagi masyarakat di Desa Legoksari, karena kultur tanah di daerah tersebut tidak bisa menyimpan air. Petani telah mencoba menanam komoditas lain di musim kemarau, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
“Oleh karena itu, tembakau tetap menjadi pilihan utama bagi petani di desa Logoksari ini,” tandasnya. (Syamsuri/Yudhy)
Editor: Adi M