berita jateng

Berita Terkini

Pengelolaan Sampah, Bupati Magelang: Harus Selesai di Desa

Mungkid,   Buser Polkrim. Penyelesaian sampah yang ada di Kabupaten Magelang diharapkan bisa selesai di desa. Hal tersebut ditekankan Bupati...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label berita jateng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita jateng. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Juni 2025

Pengelolaan Sampah, Bupati Magelang: Harus Selesai di Desa


Mungkid,
 Buser Polkrim.

Penyelesaian sampah yang ada di Kabupaten Magelang diharapkan bisa selesai di desa. Hal tersebut ditekankan Bupati Magelang Grengseng Pamuji pada acara Bakti Sosial (Baksos) peringatan Hari Keluarga, Hari Anak, Hari Lahir Pancasila, dan Hari Lingkungan Hidup di Dusun Pongangan, Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, Senin (9/6/2025) pekan lalu. 

Pengelolaan sampah di Kabupaten Magelang diharapkan bisa diselesaikan di tingkat desa melalui kerja sama antara pemerintah desa dan Dinas Lingkungan Hidup.

Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan efisien untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

“Strategi pengelolaan sampah, pengolahan sampah menjadi Energi Hijau. Pemerintah Kabupaten Magelang berencana mengubah sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai sumber energi hijau,” tuturnya.

Bupati menambahkan, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di setiap desa dapat mengurangi biaya dan tenaga yang diperlukan untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.

“Bank sampah di setiap dusun, dapat membantu memilah sampah dan memberikan nilai ekonomis bagi warga desa,” terangnya.

Kepala Desa Pagersari, Sri Mulyanto mengungkapkan di wilayahnya, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Bank Sampah sudah ada di tiap dusun. 

"Ini solusi yang pas karena penanganan sampah TPS3R kalau tidak ada di desa akan membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak karena harus dibawa ke Pasuruan, Grabag, maupun Bandongan," kata Mulyanto. 

Lebih lanjut Mulyanto menjelaskan di Desa Pagersari sendiri TPS3R beroperasi mulai 2017 dan sampai saat ini kurang lebih delapan tahun sudah beroperasi. Bank Sampah pada 2023 sudah dimiliki semua dusun.

"Alhamdulillah selain bisa memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan, dengan adanya Bank Sampah ini juga bisa menjadi nilai ekonomis untuk warga dusun di Desa Pagersari," pungkasnya. (Yudhy)

Editor: Adi. M

Ratusan ASN di Lingkup Pemkab Magelang Ikut Senam Bersama Wakil Bupati


Magelang, Buser Polkrim.

Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang mengikuti kegiatan senam sehat bersama Wakil Bupati (Wabub) Magelang Sahid Ngabdan beserta Forkopimda di halaman Setda Kantor Pemerintah Kabupaten Magelang, Jumat (13/6/2025).

 Wabup Sahid Ngabdan, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk berolahragadan menjaga kesehatan, tapi juga sebagai wujud sinergi antara Pemerintah Kabupaten Magelang dan Bank Mandiri dalam mendukung digitalisasi perbankan di pemerintahan.

 “Tujuan Kegiatan ini adalah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ASN, mendukung digitalisasi perbankan di pemerintahan dan memperkuat kemitraan strategis antara Pemerintah Kabupaten Magelang dan Bank Mandiri,” jelasnya.

 Sahid menambahkan, terkait manfaat Digitalisasi Perbankan, yakni kemudahan akses transaksi yang lebih efisien dan aman bagi ASN, TNI, dan Polri. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital, serta mendukung perkembangan ekonomi daerah.

 Bisnis Support Manager Bank Mandiri Magelang, Iswandi mengatakan bahwa Bank Mandiri dan Pemerintah Kabupaten Magelang memiliki visi yang sama untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

 “Maka di sinilah peran Bank Mandiri untuk masyarakat antara lain, memberikan edukasi, memberikan pinjaman dan fasilitas lainnya seperti bantuan CSR, bantuan kepada pekerja,” terangnya.

 “Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan Kabupaten Magelang yang semakin maju, inklusif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” imbuhnya. (Syamsuri/Yudhy)

Editor: Adi. M

Penonaktifan BPJS Kesehatan bagi 20.000 warga Temanggung, memicu reaksi keras dari DPRD Kabupaten Temanggung


Temanggung, 
Buser Polkrim.

 Ketua DPRD, Yunianto, menyayangkan keputusan ini karena fasilitas kesehatan sangat penting bagi masyarakat, terutama yang tidak mampu. Menurutnya, keselamatan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

Bupati Temanggung, Agus Setyawan, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan ini dan akan mencari solusi terbaik untuk masyarakat terdampak. Pemerintah Kabupaten Temanggung belum memperoleh data rinci mengenai siapa saja warga yang terkena penonaktifan tersebut. 

“Penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan dapat mempengaruhi pelayanan di rumah sakit, terutama bagi pasien yang tidak menyadari status keanggotaan mereka sudah dicabut,” ungkap Agus.

Sementara itu  Direktur Utama RSUD Temanggung, Tetty Kurniawati, menyarankan masyarakat untuk memeriksa status keanggotaan mereka melalui aplikasi MyJKN.

 DPRD Kabupaten Temanggung menyatakan siap bekerja sama dengan Pemkab Temanggung, untuk mencari solusi terbaik dan akan mengajak bupati untuk melakukan langkah-langkah konkret.

 “Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menggunakan anggaran lain, seperti DBHCHT dan DBH, untuk membantu warga miskin yang terkena penonaktifan,” tandas Yunianto. (Yudhy/Syamsuri)

 Editor: Adi M

Petani Tembakau di Temanggung Harapkan Musim Kemarau



Temanggung,
 FD-Buser Polkrim.

 Petani tembakau di Temanggung berharap musim kemarau segera tiba agar pertumbuhan dan hasil daun tembakau bisa maksimal. Cuaca ekstrem pada Mei hingga awal Juni telah mempengaruhi lambatnya pertumbuhan tanaman tembakau.

 Menurut petani tembakau, Ahmad, tanaman tembakau di lereng gunung tidak tumbuh dengan baik jika banyak hujan, terutama di masa awal tanam.

 Sementara itu, Kades Legoksari, Bandel Sukoyo, mengatakan bahwa cuaca ekstrem di Mei dan Juni kurang bersahabat bagi petani tembakau karena tanaman tembakau tidak butuh banyak air setelah umur dua bulan.

 “Curah hujan tinggi dapat merusak tanaman tembakau, terutama pada bagian akar. Selain itu, daun tembakau juga dapat terkena dampak negatif dari curah hujan tinggi,” ujarnya, Jumat (13/6/2025), kepada awak media.

 Sukoyo menambahkan, petani berharap musim kemarau segera tiba dan tidak ada lagi cuaca ekstrem. Mereka berharap pertumbuhan tanaman tembakau bisa cepat dan menghasilkan panen yang maksimal.

 “Saat ini, tanaman tembakau sudah mencapai ketinggian 75 cm hingga satu meter,” jelasnya.

 Ia juga menyebut bahwa tembakau menjadi tumpuan dan harapan bagi masyarakat di Desa Legoksari, karena kultur tanah di daerah tersebut tidak bisa menyimpan air. Petani telah mencoba menanam komoditas lain di musim kemarau, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.

 “Oleh karena itu, tembakau tetap menjadi pilihan utama bagi petani di desa Logoksari ini,” tandasnya. (Syamsuri/Yudhy)

 Editor: Adi M