Puskesmas

Berita Terkini

Upacara Detik-detik Proklamasi, Kapolresta Tangerang Bacakan Naskah Pembukaan UUD 1945

Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Tangerang di Lapangan Maulana Yudhanegara, Minggu (17/8/2025...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Puskesmas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juni 2025

Komisi III DPRD Dorong Layanan Puskesmas 24 Jam dan Penguatan Identitas Visual Kota Cirebon


CIREBON,
Buser Polkrim.

Komisi III DPRD Kota Cirebon mendorong percepatan realisasi pelayanan Puskesmas 24 jam serta pembangunan penanda visual kota.

Hal itu disampaikan melalui rapat kerja Komisi III bersama lintas sektoral. Rapat tersebut dihadiri langsung Walikota Cirebon Effendi Edo SAP MSi, Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio SE, Ketua Komisi III DPRD Yusuf MPd dan sejumlah kepala perangkat daerah.

Sejumlah perangkat daerah yang hadir yaitu, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta BKPSDM, Kamis (12/6/2025) di ruang Adipura Balai Kota Cirebon.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Yusuf MPd menyampaikan pentingnya membangun gerakan bersama lintas instansi untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat wajah kota Cirebon ke depan.

“Kami sudah konsultasi dengan Walikota, bahwa DPRD sebagai mitra sejajar dengan eksekutif perlu segera menyikapi dua isu penting yaitu pelayanan Puskesmas 24 jam dan pengembangan visual kota berbasis budaya dan pariwisata,” ujar Yusuf.

Ia menyebut, inisiatif tersebut merupakan kelanjutan dari rapat-rapat kerja sebelumnya dengan mitra kerja, terutama Dinkes dan Disbudpar.

“Pembangunan Cirebon tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha. Harapannya tahun depan sudah bisa mulai berjalan,” imbuhnya.


Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Puskesmas dengan layanan 24 jam sangat dibutuhkan, namun saat ini masih dalam tahap kajian terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM).

“Untuk tahun 2025 sampai 2026, kami fokus pada satu puskesmas yang strategis, yaitu Puskesmas Gunungsari yang terletak di pusat kota. Secara sarana prasarana cukup memadai, tinggal pemenuhan tenaga medis yang menjadi tantangan utama,” ujarnya.

Maria juga mengatakan, jumlah dokter umum di puskesmas pun masih terbatas, sedangkan pelayanan kesehatan tidak hanya pemeriksaan kesehatan di dalam gedung, seperti sosialisasi kesehatan di lingkungan masyarakat.

“Jumlah dokter umum kita juga masih terbatas, rata-rata 2 atau 3, bervariatif. Sedangkan kita melihat di daerah lain diisi 6 dokter umum,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya SSos Msi menjelaskan bahwa pembangunan penanda visual kota sudah memasuki tahap lanjutan.

Rencana ini akan melibatkan akademisi, budayawan, hingga pelaku seni dan desain yang nantinya dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA).

“Dukungan dari Komisi III DPRD menjadi energi positif bagi kami. Ini sejalan dengan strategi pembangunan lima tahunan Walikota, khususnya di sektor pariwisata,” ujar Agus, Senin (16/06/2025).

Disbudpar juga tengah menyiapkan kajian teknis bersama akademisi untuk mendesain penanda visual kota yang merepresentasikan karakter budaya lokal.

“Kita sudah punya Perda Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pemajuan Kebudayaan. Turunannya akan dituangkan dalam Perwal yang sedang disiapkan,” katanya.

Sementara itu, Walikota Cirebon Effendi Edo SAP MSi menyatakan, dirinya akan mengkaji pelayanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat.

“Kami serius soal pelayanan 24 jam. Dari sisi fasilitas sudah siap, tapi SDM-nya masih kita kaji. Begitu juga pembangunan karakter kota. Cirebon punya potensi budaya dan sejarah yang bisa menjadi kekuatan ekonomi kreatif,” tutur Walikota.

Edo juga menambahkan, identitas visual yang kuat tidak hanya mempercantik kota, tapi juga mampu mendongkrak sektor wisata dan ekonomi masyarakat.

“Sehingga nanti Cirebon memiliki karakter khas dan menumbuhkan ekonomi di masyarakat,” tutupnya.

(Denny)

Sabtu, 20 April 2024

Tekan Kasus DBD di Kuningan Dinkes Lakukan Foging Serentak di 27 titik Puskesmas


KUNINGAN, FD-buserpolkrim.com

Dalam upaya menekan dan antisipasi meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kuningan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan melakukan fogging secara serentak di 27 titik Puskesmas se-Kabupaten Kuningan.

Berdasarkan pantauan, penyemprotan dilakukan di setiap Desa/Kelurahan yang di koordinir oleh Puskesmas di setiap Kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

Penjabat (Pj) Bupati, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd yang hadir untuk memberikan pengarahan sekaligus meninjau langsung pelaksanaan Fogging saat di Balai Desa Pajawan Kidul, Kecamatan Lebakwangi, Jumat (19/04/2024).

Menurut Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, kasus DBD di Jabar mencapai 7.654 orang dengan jumlah kasus meninggal 71 orang.

Sementara itu, untuk di Kabupaten Kuningan sendiri total kasus DBD mencapai 677 orang dan meninggal sebanyak 6 orang dengan kematian Comorbid (Komplikasi). Hal itu membuat Kuningan berada di Posisi ke 4 kasus tertinggi se Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Iip Hidajat dalam arahannya mengajak masyarakat agar kompak bersama-sama menjaga kebersihan. Dan salah satu upaya untuk mencegah DBD, adalah dengan malakukan Fogging.

“Untuk itu saya menginstruksikan per hari ini untuk melakukan Fogging serentak se Kabupaten Kuningan melalui Puskesmas di Kecamatan. Namun yang penting adalah masyarakat dapat kompak untuk bersama-sama melakukan 3 M, Yaitu Menguras air menggenang, Mengubur barang bekas tak terpakai dan Menutup sumber air dengan baik,” tuturnya.

Iip juga mendorong agar seluruh stakeholder terkait, mulai dari Dinkes, Kecamatan, Desa dan masyarakat melakukan 5 langkah ikhtiar agar kasus DBD di Kuningan dapat melandai.

“Adapun 5 bentuk ikhtiar tersebut, adalah melakukan Fogging serentak yang kita lakukan hari ini,” ungkapnya.

Iip kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M, perbaiki saluran dan selokan air, Pasang kawat nyamuk dan membersihkan lingkungan di sekitar rumah.

Diakhir penyampaiannya, Iip mengajak masyarakat untuk berperilaku dan membudayakan perilaku bersih.

“Ya kita mulai dengan hal terkecil dulu. Ya seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan diri dan area tempat tinggal serta lingkungannya,” pungkasnya. (Asep S/Editor.Adi M)