Serentak

Berita Terkini

Patung Biawak Wonosobo: Antara Prestasi  Kreatif dan Ancaman Bumerang

Wonosono - buserpresisi.com Patung biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa  Tengah, baru-baru ini menjadi soro...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Serentak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serentak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 April 2025

14 Provinsi Jadi Produksi Beras Tertinggi Dalam Kurun 7 Tahun, Presiden Prabowo Hadiri Panen Serentak di Kabupaten Majalengka


Majalengka,
FD-buserpolkrim.com

Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Kabupaten Majalengka dalam rangka menghadiri sekaligus memimpin langsung Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (07/04/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Acara ini juga dihadiri oleh Menko PMK, Menteri Pertanian, Menteri PU, Gubernur Jabar , Bupati Majalengka, anggota DPR RI dari Gerindra dan undangan.

Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menyatakan kebahagiaannya karena pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau. Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.

“Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka. Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak. Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden.

Empat belas provinsi utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, dan Sulsel tercatat menyumbang hampir 91,42% produksi nasional bulan ini. Dengan luas panen 1,43 juta hektare dan produksi 7,89 juta ton GKG, wilayah ini menjadi tulang punggung produksi nasional. Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di luar Pulau Jawa, kontribusi tertinggi berasal dari Sulsel, Lampung, dan NTB.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti pada capaian ini. Program strategis seperti cetak sawah, distribusi pupuk, teknologi pertanian, dan koperasi desa akan terus diperluas untuk mendorong kemandirian pangan.

“Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menjaga harga pangan. Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau. Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen. Kita ingin petani hidup makmur,” ujarnya penuh semangat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).

“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” lanjutnya.

Menutup sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya kepada seluruh petani Indonesia. Ia menyebut mereka sebagai pahlawan produksi, dan menegaskan bahwa pemerintahannya akan berdiri bersama mereka untuk membangun masa depan pangan Indonesia.

“Kami bangga mengabdi kepada rakyat. Tidak ada panggilan lebih mulia daripada membela petani. Karena itu, petani harus dimuliakan. Harus makmur. Dan kami akan buktikan itu bersama-sama,” tegas Presiden Prabowo.

Dengan komitmen kuat dan sinergi nasional, Indonesia melangkah mantap menuju swasembada pangan yang berkelanjutan, menjawab tantangan global dengan keberanian dan kerja nyata. (Uj.Ar)
Editor: Adi Mukti

Sabtu, 20 April 2024

Tekan Kasus DBD di Kuningan Dinkes Lakukan Foging Serentak di 27 titik Puskesmas


KUNINGAN, FD-buserpolkrim.com

Dalam upaya menekan dan antisipasi meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kuningan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan melakukan fogging secara serentak di 27 titik Puskesmas se-Kabupaten Kuningan.

Berdasarkan pantauan, penyemprotan dilakukan di setiap Desa/Kelurahan yang di koordinir oleh Puskesmas di setiap Kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

Penjabat (Pj) Bupati, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd yang hadir untuk memberikan pengarahan sekaligus meninjau langsung pelaksanaan Fogging saat di Balai Desa Pajawan Kidul, Kecamatan Lebakwangi, Jumat (19/04/2024).

Menurut Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, kasus DBD di Jabar mencapai 7.654 orang dengan jumlah kasus meninggal 71 orang.

Sementara itu, untuk di Kabupaten Kuningan sendiri total kasus DBD mencapai 677 orang dan meninggal sebanyak 6 orang dengan kematian Comorbid (Komplikasi). Hal itu membuat Kuningan berada di Posisi ke 4 kasus tertinggi se Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Iip Hidajat dalam arahannya mengajak masyarakat agar kompak bersama-sama menjaga kebersihan. Dan salah satu upaya untuk mencegah DBD, adalah dengan malakukan Fogging.

“Untuk itu saya menginstruksikan per hari ini untuk melakukan Fogging serentak se Kabupaten Kuningan melalui Puskesmas di Kecamatan. Namun yang penting adalah masyarakat dapat kompak untuk bersama-sama melakukan 3 M, Yaitu Menguras air menggenang, Mengubur barang bekas tak terpakai dan Menutup sumber air dengan baik,” tuturnya.

Iip juga mendorong agar seluruh stakeholder terkait, mulai dari Dinkes, Kecamatan, Desa dan masyarakat melakukan 5 langkah ikhtiar agar kasus DBD di Kuningan dapat melandai.

“Adapun 5 bentuk ikhtiar tersebut, adalah melakukan Fogging serentak yang kita lakukan hari ini,” ungkapnya.

Iip kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M, perbaiki saluran dan selokan air, Pasang kawat nyamuk dan membersihkan lingkungan di sekitar rumah.

Diakhir penyampaiannya, Iip mengajak masyarakat untuk berperilaku dan membudayakan perilaku bersih.

“Ya kita mulai dengan hal terkecil dulu. Ya seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan diri dan area tempat tinggal serta lingkungannya,” pungkasnya. (Asep S/Editor.Adi M)